Bawang Putih Sembuhkan Pohon

- Editor

Minggu, 12 Oktober 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suntikan cairan bawang putih membantu menyelamatkan pohon dari kematian. Di Inggris, prototipe teknologi suntik bawang putih diuji coba di kawasan hutan di Northamptonshire.

Teknologi itu tidak praktis dan mahal, tetapi membantu menyelamatkan pohon bernilai sejarah tinggi atau sentimental bagi pemiliknya. Bawang putih dikenal sebagai agen anti bakteri dan anti jamur alam. Itu berisi senyawa allicin. Caranya, menggunakan alat suntik khusus, cairan bawang putih disuntikkan ke sistem getah pohon. ”Empat tahun terakhir, kami perlakukan 60 pohon ’sakit’ parah. Semua pohon sembuh,” kata konsultan pohon, Jonathan Cocking, seperti dikutip BBC, Selasa (7/10). Sebagai contoh, pohon oak ”sakit” lalu membaik setelah dirawat. Pada kondisi laboratorium, allicin membunuh bakteri patogen yang membunuh pohon. (BBC/GSA)
——————
Kenalkan Air Putih sejak Dini

Memperkenalkan air putih kepada anak sejak bayi penting, itu terkait pencegahan dehidrasi dan memberi kebiasaan positif hingga dewasa. Memperkenalkan jus atau sari buah tak dilarang selama dilakukan setelah anak mengenal air putih. Begitu pentingnya air putih, pengenalannya disarankan segera setelah bayi bisa mengonsumsi selain air susu ibu. Secara umum, anak usia 1-3 tahun butuh empat gelas per hari. ”Jangan tunggu sampai anak mengeluh haus,” kata Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) Saptawarti Bardosono dalam sosialisasi Urinary Color Chart (UCC) for Kids, di Jakarta, Rabu (8/10). Air putih bisa diberikan setiap dua jam. Menurut Thirst Study tahun 2010, tak kurang dari 51 persen anak usia remaja di Indonesia mengalami dehidrasi ringan. Itu dapat berakibat terganggunya fokus, konsentrasi, dan emosi. Kurang air dapat menyebabkan kepanasan hingga masalah buang air besar. (A01)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sumber: Kompas 9 Oktober 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB