Bantu Kami Menjaga Hutan Papua

- Editor

Minggu, 5 November 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebanyak 50 pemuda-pemudi Papua mengikuti program Kemah Hutan Papua dengan tajuk ”Pemuda Menyatu dengan Alam #beradat #jagahutan” demi menyerukan pentingnya kelestarian hutan di Papua dan menjaga hak-hak masyarakat adat Papua. Kemah Hutan Papua yang digagas Bentang Nusantara (Bentara) Papua ini dilangsungkan mulai 3-13 November.

Kegiatan yang berlangsung selama 11 hari ini bertempat di Kampung Sbaga, Distrik Klasou, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Peserta berasal dari Manokwari, Sorong, Jayapura, Raja Ampat, Kaimana, Fakfak, Tambrauw, Sorong Selatan, dan Merauke.

Program Manajer Bentara Papua Yanuarius Anouw mengatakan, hutan adalah sumber kehidupan bagi masyarakat adat Papua. Kearifan lokal masyarakat adat Papua berusaha terus dijaga dengan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Meski anak-anak nantinya akan melanjutkan pendidikan ke kota, mereka tidak melupakan hutan sumber kehidupannya, tidak melupakan adat budayanya. Setiap pulang ke desa, mereka akan ikut berburu di hutan atau mengumpulkan bahan makanan,” tutur Yanu.

DOK BENTARA PAPUA–Kampanye ajakan bagi generasi muda untuk ikut menjaga kelestarian hutan.

Agenda Kemah Hutan Papua meliputi pendirian pondok, diskusi, pemutaran film, pelatihan pemetaan potensi hutan dan wilayah adat, survei keaneragaman hayati, pendokumentasian dan pemantauan kondisi hutan dengan menggunakan drone, pergelaran budaya, dan beberapa perlombaan, seperti membuat foto dan video dokumenter tentang adat dan hutan Klaso. Adapun beberapa tema diskusi dalam acara ini di antaranya adalah peran masyarakat dalam perlindungan hutan, strategi kampanye hutan Papua, serta budaya dan bahasa yang semakin memudar di Tanah Papua.

”Menanamkan kecintaan pemuda kepada hutan penting dilakukan. Sebab, adat istiadat bisa punah jika tidak dilestarikan. Sebab, masyarakat adat Papua sangat bergantung keberlangsungan hidupnya pada hutan,” ujar Yanu.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO–Hutan membentang terlihat dari pesawat tujuan Wamena-Jayapura, Papua, Rabu (11/12/2013). Selain sebagai paru-paru dunia, kelestarian hutan juga menjamin keanekaragaman hayati di hutan tersebut.

Yanu menambahkan, acara ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan sekaligus membangun rasa memiliki para generasi muda terhadap hutan di Indonesia, khususnya di Papua. Masyarakat adat Papua hidup dengan kearifan lokal mereka, seperti pemburu dan pengumpul. Kegiatan ini terkait dengan sumber pendapatan utama mereka, yaitu pertanian dan berburu.–ESTER LINCE NAPITUPULU

Sumber: kompas, 3 November 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB