Antara Bejo dan Tidak Bejo

- Editor

Selasa, 8 Januari 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANYAK pertanyaan seputar: ”mengapa ibu rumah tangga banyak yang tertular HIV?” Sementara banyak suami yang melakukan hubungan seks berisiko tapi tidak tertular HIV.

Saya merenungkan tentang hal ini ternyata jawabannya : antara ”bejo” dan ”tidak bejo”. Sebab, di RSUP Dr Kariadi tercatat ada 16 suami yang tes HIV nya tetap negatif, padahal istrinya terinfeksi HIV-AIDS. Malah ke – 16 suami ini ada yang menghamili isterinya satu, dua, dan tiga kali. Toh tidak tertular HIV dari Istrinya.

Ada satu suami yang ekstrem, dipesan agar selalu menggunakan pengaman setiap melakukan hubungan seks dengan istrinya (HIV positif) malah berkomenter: ”dokter, saya sangat mencintai istri saya. Walaupun dokter menganjurkan saya memakai pengaman, saya akan tetap melakukan hubungan tanpa pengaman. Kalaupun saya tertular HIV ya itu risiko dan saya siap menanggungnya”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian istrinya hamil dan melahirkan anak yang kebetulan tes HIV negatif. Sementara suami selalu periksa rutin tes HIV setiap enam bulan hasilnya tetap negatif.

Kok bisa? Jawabannya adalah ”bejo”.

Ada seorang mahasiswa pria yang hanya tiga kali melakukan hubungan seks berisiko dengan pacar yang HIV positif. Ternyata tertular juga. Mengapa? Ya karena ”tidak bejo”.

Ada sekitar 30 persen ibu rumah tangga yang tetap HIV negatif dari suami yang HIV positif. Jadi tidak semua isteri akan tertular HIV dari suami. Ada 60 persen bayi HIV negatif walaupun bapak ibunya HIV positif. Mengapa? Ya karena ”bejo”.

Ada beberapa bapak yang berusaha tobat (sebelum menikah punya banyak pasangan), kemudian setelah menikah tidak melakukan hubungan seks selain dengan istri, tapi akhirnya terkena HIV juga. Itu artinya ”tidak bejo”.

Penularan HIV dari ODHA (Orang dengan HIV AIDS) dipengaruhi oleh beberapa hal. Antara lain: jumlah virus yang ada di tubuh ODHA, semakin banyak virus yang bereplikasi (beranak pinak) akan semakin besar kemungkinan menular ke orang lain.

Daya tahan tubuh pasien HIV yang rendah, yang dapat dilihat dari pemeriksaan CD4 akan mempermudah penularan. Cara melakukan hubungan juga berpengaruh terhadap penularan. Sex anal (melalui dubur) pada homoseks lebih mudah menular daripada seks vaginal. Pria yang tidak disunat, lebih mudah tertular HIV daripada yang disunat, karena permukaan mukosa (selaput lendir) di alat kelamin lebih luas untuk penularan HIV.

Penyakit HIV dan AIDS merupakan penyakit yang ditularkan antara lain melalui hubungan seksual. Oleh sebab itu, penyakit ini disebut Penyakit Menular Seksual (PMS). Sama halnya dengan gonore, sifilis, rajasinga.

Penyebaran penyakit ini bisa diminimalkan dengan menghindari hubungan seksual yang berisiko.

Bila kita melakukan hubungan seksual secara aman, maka kita tidak perlu khawatir mendapat ”bejo” atau ”tidak bejo” dalam hal tertular penyakit infeksi menular seksual, termasuk HIV. (Dr Muchlis AU Sofro SpPDKPTI-11)

Sumber: Suara Merdeka, 6 Januari 2013

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB