Politeknik Perkuat Pembangunan

- Editor

Senin, 7 Juli 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tiga sekolah akademi perikanan di Kabupaten Sidoarjo, Sorong, dan Bitung diresmikan menjadi Politeknik Kelautan dan Perikanan, Jumat (4/7). Pengembangan kelembagaan itu untuk penguatan pembangunan sumber daya kelautan agar pemanfaatannya maksimal dan berdampak terhadap sektor ekonomi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, dampak ekonomi dari potensi sumber daya kelautan sangat besar. Triliunan per tahun dihasilkan dari sumber daya laut Indonesia.

”Pengembangan akademi menjadi politeknik sangat tepat karena membuka kesempatan luas program studi kelautan. Sebelumnya telah diterapkan penguatan sistem pendidikan vokasi melalui pendekatan teaching factory (praktik langsung di perusahaan),” ujar Sharif saat peresmian di Akademi Perikanan Sidoarjo, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain menempa peserta didik agar memiliki keterampilan dan sikap kerja, sistem itu membekali peserta didik dengan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembentukan sumber daya manusia itu sangat penting bagi negara dengan sumber daya alam besar seperti Indonesia.

Primadona
Sharif mengatakan, sumber daya manusia hasil pengembangan pendidikan vokasi itu akan menjadi primadona di bidang kelautan dan perikanan. Menurut Sharif, Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatatkan pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan sebesar 6,9 persen pada 2013 dan menargetkan tumbuh menjadi 7,2 persen tahun ini. Pertumbuhan itu jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan pada kisaran 6-7 persen.

”Tidak hanya itu, economic size sektor perikanan produk primer nilainya sudah mencapai Rp 308 triliun. Termasuk di dalamnya nilai ekspor perikanan yang sudah mencapai Rp 45 triliun,” kata Sharif.

Perikanan Indonesia berkontribusi besar dalam bidang ketahanan pangan. Sebagai gambaran, konsumsi daging sapi masyarakat hanya 2,5 kilogram per kapita per tahun.

Sementara konsumsi ikan mencapai 38 kilogram per kapita per tahun. Pencapaian itu menunjukkan bahwa ikan menjadi salah satu penunjang ketahanan pangan di Tanah Air.

Sharif bangga karena animo masyarakat terhadap sekolah vokasi bidang perikanan sangat tinggi. Hanya 20 persen pendaftar yang bisa diterima. Hal itu membuktikan masyarakat mulai menyadari pentingnya pendidikan untuk menunjang bisnis di bidang perikanan dan kelautan.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Suseno Sukoyono mengatakan, sekolah tinggi dan menengah di lingkupnya telah banyak bekerja sama dengan pemerintah daerah dan universitas terkemuka di bidang pengembangan kelautan dan perikanan. Banyak pula prestasi yang diraih, baik yang bertaraf nasional maupun internasional. Itu mengukuhkan keberadaan lembaga pendidikan dan kontribusinya terhadap sekitarnya. (NIK/ELN)

Sumber: Kompas, 7 Juli 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 26 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB