Untuk pertama kali pengiriman antariksawan dilakukan oleh perusahaan swasta. Hal itu menjadi bagian dari tonggak sejarah penerbangan antariksa.
SPACEX / AFP–Wahana antariksa milik SpaceX, Crew Dragon, dan roket Falcon 9, terlihat di landasan luncur 39A, Kamis (21/5/2020), sebagai persiapan untuk misi peluncuran.
Kesuksesan wahana antariksa berawak milik SpaceX meluncur ke angkasa, Sabtu (30/5/2020) pukul 15.22 waktu setempat atau Minggu (31/5/2020) pukul 02.22 WIB, menjadi tonggak sejarah penerbangan ke luar angkasa. Hal ini disebabkan untuk pertama kali pengiriman antariksawan dilakukan perusahaan swasta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wahana antariksa Crew Dragon itu diluncurkan menggunakan roket Falcon 9, juga milik SpaceX. Peluncuran dilakukan dari landas luncur 39A yang ada di Bandar Antariksa Kennedy di Florida, Amerika Serikat. Di landas luncur itu pula, misi pendaratan manusia pertama di Bulan Apollo 11 juga diluncurkan pada 51 tahun silam.
Awak di dalam misi uji coba Demo-2 SpaceX itu adalah dua antariksawan kawakan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Robert ”Bob” L Behnken (49) dan Douglas ”Doug” G Hurley (53). Meski wahana itu bisa bekerja sepenuhnya otomatis, kedua antariksawan itu akan memandu Crew Dragon menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Mereka juga akan melakukan sejumlah uji coba, hingga wahana dan roket yang mereka kendarai benar-benar siap digunakan NASA untuk mengirimkan antariksawan lain ke luar angkasa.
Terakhir kali, NASA mengirimkan antariksawannya menggunakan kendaraan sendiri dari AS pada tahun 2011 saat masih memakai pesawat ulang-alik. Setelah pesawat itu memasuki masa pensiun, pengiriman antariksawan NASA dilakukan memakai roket dan wahana Soyuz milik Badan Antariksa Rusia Roscosmos. Selama hampir satu dekade itu pula, Rusia menjadi satu-satunya negara yang bisa mengirim antariksawan menuju ISS dan membawanya kembali ke Bumi.
”Para pemimpin masa lalu menempatkan Amerika Serikat pada belas kasihan negara lain untuk mengirimkan antariksawannya ke orbit. Sekarang tidak lagi. Hari ini, kami sekali lagi berbangga atas diluncurkannya antariksawan AS menggunakan roket AS, yang terbaik di dunia, dari tanah AS,” kata Presiden AS Donald Trump seperti dikutip BBC.
Trump menyaksikan peluncuran itu didampingi Wakil Presiden AS Michael Pence dan Kepala Administrator NASA Jim Bridenstine. Masyarakat pun menyaksikan langsung peluncuran itu dari sejumlah lokasi, seperti di pantai Florida dan jembatan A Max Brewer, Florida. Padahal NASA telah mengingatkan masyarakat pencinta antariksa agar tidak melakukan perjalanan ke dekat lokasi peluncuran karena pandemi Covid-19 atau penyakit yang disebabkan virus korona tipe baru.
Peluncuran pada Sabtu kemarin adalah upaya peluncuran kedua setelah upaya pertama pada Rabu (27/5/2020) gagal akibat cuaca buruk. Penerbangan tersebut sebenarnya hanya memiliki peluang 50 persen untuk diluncurkan berdasarkan kondisi cuaca di sekitar Florida dan Samudera Atlantik di timur AS.
AFP/GETTY IMAGES/DAVID MCNEW—Simulator penerbangan wahana antariksa Crew Dragon terlihat dalam tur media di kantor pusat SpaceX dan pabrik roket, pada 13 Agustus 2018 di Hawthorne, California. Wahana antariksa itu digunakan untuk penerbangan yang mengangkut astronot untuk pertama kali oleh perusahaan swasta.
Saat jendela waktu peluncuran yang ditentukan tiba dan cuaca mendukung, tim pun langsung meluncurkan Falcon-9. Jendela waktu peluncuran penting karena akan menentukan waktu penerbangan menuju ISS, lintasan yang diambil, dan tentu bahan bakar roket yang akan digunakan.
Elon Musk, Pemimpin Eksekutif Tertinggi SpaceX, sangat gembira menyambut keberhasilan peluncuran Falcon-9 dan Crew Dragon. Seperti dikutip Space, SpaceX mendapat kontrak dari NASA sebesar 2,6 miliar dollar AS atau Rp 39 triliun dengan kurs Rp 15.000 per dollar AS pada 2014. Kontrak itu berisi pengiriman misi NASA ke ISS sebanyak enam kali, dengan misi pertama akan mulai dilakukan setelah misi Demo-2 kembali ke Bumi dengan selamat.
”Saya pikir ini adalah sesuatu yang seharusnya ada dalam hati setiap orang, semangat untuk melakukan eksplorasi. Dan AS-lah yang menyuling semangat tersebut,” katanya.
Lancar
Sejauh ini, perjalanan Falcon-9 dan Crew Dragon berjalan lancar. Tahap awal dari proses peluncuran itu adalah pelepasan bagian bawah roket atau roket tingkat pertama Falcon-9. Hanya 2,5 menit sejak peluncuran, roket bawah itu sudah lepas dan kembali ke Bumi. Roket itu mendarat di atas tongkang (drone ship) bernama Of Course I Still Love You yang diletakkan di Samudra Atlantik, timur Florida.
Selanjutnya, enam menit kemudian, Crew Dragon sudah memasuki orbit Bumi. Meski demikian, waktu total yang dibutuhkan untuk mencapai ISS itu sekitar 19 jam. Itu berarti jika semua proses berjalan lancar, Crew Dragon akan sandar di ISS pada Minggu (31/5/2020) pukul 10.29 waktu Florida atau Minggu malam pukul 21.29 waktu Jakarta.
ISS sebenarnya hanya berjarak 405 kilometer dari permukaan Bumi atau hampir sama dengan jarak Jakarta-Semarang. Waktu yang lama itu dibutuhkan karena wahana harus melakukan sejumlah manuver dengan beberapa kali mengelilingi Bumi sebelum akhirnya bertemu ISS. Selain itu, ISS yang menjadi tujuan juga bergerak mengorbit Bumi dengan kecepatan 27.600 kilometer per jam atau 7,66 kilometer per detik sehingga Crew Dragon juga harus mengejar dan mampu bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan ISS.
Misi Demo-2 ini merupakan misi uji coba. Selama perjalanan panjang menuju ISS itu, kedua antariksawan Behnken dan Hurley akan menguji sistem dan mode kontrol manual wahana Crew Dragon serta mengumpulkan data ujinya sehingga NASA bisa menyertifikasi wahana tersebut untuk bisa mengangkut antariksawan ke depannya.
KOMPAS/TWITTER/ELON MUSK–Dua antariksawan yang mengemudikan wahana antariksa Crew Dragon, Robert Behnken dan Douglas Hurley, mengenakan baju antariksa model Starman yang lebih simpel dan ramping.
Meski misi uji coba ini penuh risiko, sistem peluncur telah dilengkapi dengan sistem keamanan tinggi. Sistem keamanan ini berkaca pada meledaknya pesawat ulang-alik Challenger pada 1986 yang menewaskan sejumlah antariksawannya. Karena itu, jika roket Falcon-9 yang membawa Crew Dragon menghadapi masalah, SpaceX memastikan antariksawan yang ada dalam wahana tetap bisa diselamatkan. Untuk meyakinkan NASA, SpaceX dalam uji cobanya pada Januari 2020 telah sengaja menghancurkan roket Falcon-9 miliknya.
Setelah sampai di ISS, kedua antariksawan akan tinggal di sana untuk beberapa waktu. Namun lama waktu tinggal mereka di ISS belum dipastikan, berkisar satu hingga empat bulan. Lama tinggal itu bergantung pada sejumlah faktor, seperti kesiapan panel surya wahana dan misi berikutnya. Sementara misi operasional pertama Crew Dragon yang dinamai Crew-1 diperkirakan diluncurkan akhir Agustus 2020 dengan membawa tiga antariksawan.
Oleh M ZAID WAHYUDI
Editor EVY RACHMAWATI
Sumber: Kompas, 31 Mei 2020