Panitia Ujian Nasional Berbasis Komputer di Banyuwangi, Jawa Timur, menggandeng perusahaan penyedia layanan internet dan PT PLN setempat. Tujuannya, menjamin pelaksanaan ujian berlangsung lancar.
Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk SMK digelar selama empat hari sejak Senin hingga Kamis (25/3/2019)-(28/3/2019). Para siswa akan menyelesaikan soal-soal ujian bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris dan teori kejuruan.
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO—Siswa SMK Negeri 1 Banyuwangi mulai mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer di Banyuwangi, Senin (25/3/2019). Di Banyuwangi sebanyak 11.074 Siswa SMK hari ini mengikuti ujian nasional hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
UNBK dilaksanakan menggunakan komputer yang terhubung melalui jaringan LAN, menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair (UTP). Sekolah tidak diperkenankan menggelar UNBK menggunakan jaringan wireless.
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO–Siswa SMK Negeri 1 Banyuwangi mulai mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer di Banyuwangi, Senin (25/3/2019). Di Banyuwangi sebanyak 11.074 Siswa SMK hari ini mengikuti ujian nasional hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Banyuwangi Istu Handono di Banyuwangi, Senin (25/3), mengatakan, ketersediaan listrik dan internet menjadi hal vital yang harus dipenuhi. Perusahaan internet service provider diharapkan dapat menjaga kestabilan bandwidth dan jaringan. Sedangkan PT PLN dilibatkan untuk menghindari pemadaman listrik bila dilakukan pemeliharaan jaringan listrik.
Akan tetapi, beragam persiapan menghadapi kemungkinan terburuk tetap dilakukan. Setiap sekolah wajib menyediakan genset untuk mengantisipasi pemadaman listrik. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Banyuwangi juga telah membentuk tim helpdesk demi mendukung kelancaran UNBK.
“Tim helpdesk terdiri dari beberapa perwakilan sekolah. Mereka memiliki kemampuan mengatasi potensi masalah teknis,” ujar Istu.
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO—Siswa SMK Negeri 1 Banyuwangi mulai mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer di Banyuwangi, Senin (25/3/2019). Di Banyuwangi sebanyak 11.074 Siswa SMK hari ini mengikuti ujian nasional hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Peserta UNBK SMK di Banyuwangi mencapai 11.074 siswa. Namun, sebanyak 36 orang tidak hadir pada hari pertama. “Dua peserta sakit, 31 mengundurkan diri, dan tiga orang lainnya meninggal dunia. Sejauh ini, tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan UNBK hari pertama,” ujar Istu.
Istu menambahkan, siswa yang tidak bisa mengikuti UNBK bisa menjalani ujian susulan. Siswa yang mengikuti ujian susulan akan ditawarkan tetap mengikuti ujian berbasis komputer atau menggunakan pensil dan kertas.
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO–Gubernur Jawa TImur Khofifah Indar Parawansa minanjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer serta turut mendoakan para Siswa SMK Negeri 1 Banyuwangi, Senin (25/3/2019). Di Banyuwangi sebanyak 11.074 Siswa SMK hari ini mengikuti ujian nasional hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parwansa turut memantau jalannya UNBK hari pertama di Banyuwangi. Sebelum para siswa masuk ke ruang ujian, Khofifah mengajak mereka untuk berdoa demi kelancaran UNBK.
“Semangat ujiannya. Semoga lancar. Setelah ini, kalau kerja mudah-mudahan dapat pekerjaan yang baik. Kalau mau melanjutkan ke perguruan tinggi semoga dapat yang dicita-citakan. Kalau ada yang mau menikah, nanti saja,” kata Khofifah.–ANGGER PUTRANTO
Editor CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Sumber: Kompas, 25 Maret 2019