Universitas Brawijaya Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Jordania

- Editor

Selasa, 27 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Pemerintah Jordania. Kerja sama akan dilakukan di bidang penanganan pengungsi dan perdamaian.

Hal itu menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan Rektor Universitas Brawijaya (UB) dengan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Jordania Andi Rachmianto, Sabtu (24/3/2018) di Wisma Duta, Amman, Jordania, waktu setempat.

KOMPAS/SIWI YUNITA CAHYANINGRUM–Universitas Brawijaya, Malang, mengukuhkan dua guru besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Rabu (21/2/2018). Dua guru besar itu ialah Mimit Primyastanto dan Nuddin Harahab. Mimit meneliti tentang kearifan lokal nelayan Madura dan Nuddin meneliti tentang ekosistem mangrove di Probolinggo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pertemuan itu dibahas tentang hubungan kerja sama UB dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jordania, terutama dalam bidang pendidikan, misi kemanusiaan, dan masalah pengungsi. UB dan KBRI Jordania bersepakat untuk bekerja sama dalam program Munir’s Human Rights and Peace Award yang digagas oleh UB. Program ini merupakan wujud dari keseriusan dan komitmen tinggi UB terhadap isu-isu kemanusiaan, perdamaian, dan pengungsi yang sedang terjadi di Palestina dan negara lain yang sedang mengalami konflik.

DOKUMENTASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA–Rektor UB Mohammad Bisri (kanan) bertemu dengan Dubes RI untuk Kerajaan Jordania Andi Rachmianto. Pertemuan tersebut antara lain membahas tentang penjajakan kerja sama antara UB dan Pemerintah Jordania.

Rektor UB Mohammad Bisri menyampaikan keinginannya melakukan branding UB di negara-negara Timur Tengah. Disampaikan oleh Bisri bahwa kunjungan kerja Rektor UB dan jajarannya kali ini merealisasikan penjajakan kerja sama yang dilakukan oleh tim Kerja Sama Internasional UB tahun 2017 lalu, baik dengan KBRI di Amman maupun beberapa universitas ternama di Jordania.

Selain itu, Bisri juga menyatakan bahwa dalam kunjungan kerja ini, UB akan menyerahkan bantuan kemanusiaan langsung ke pengungsi Palestina dan Suriah di kamp pengungsi di bawah koordinasi UNHCR dan UNWRA.

”Saya membawa dekan-dekan ke sini untuk langsung mengeksekusi program kerja sama internasional dengan universitas-universitas di Jordania. Melalui program staff exchange dan program 3 in 1 kami bisa langsung mengimplementasikan kerja sama internasional ini secepatnya. Kalau bisa, pelaksanaannya dimulai pada Juli 2018,” kata Bisri dalam siaran persnya, Senin.

Selain itu, Bisri juga menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan KBRI di Jordania yang telah mendukung UB dalam melaksanakan pemberian beasiswa Munir’s Human Rights and Peace Award kepada mahasiswa Palestina. ”KBRI di Jordania telah membantu UB, mulai proses student recruitment, pelaksanaan interview, penyerahan beasiswa, hingga nanti pada proses izin untuk studi ke Indonesia,” kata Bisri.

Dubes RI untuk Jordania Andi Rachmianto menyampaikan bahwa Kedubes RI di Jordania akan mendukung dan memfasilitasi UB dalam program Munir’s Human Rights and Peace Award 2018 dan kerja sama internasional UB dengan universitas-universitas di Jordania. Ia menambahkan bahwa program UB seiring sejalan dengan program kerja Pemerintah RI yang memberikan perhatian besar kepada masalah kemanusiaan, perdamaian, dan pengungsi, terutama masalah Palestina.

”Jadi, bukan hanya tanda tangan MOU lalu tidak ada implementasinya. Program UB sangat jelas dan baik, tidak hanya bagi UB, tapi juga baik bagi hubungan antara Indonesia dan Palestina yang sudah terjalin sejak lama,” kata Andi.

Andi menambahkan, melalui pemberian beasiswa bagi warga Palestina sebanyak 15 orang setiap tahunnya, UB telah membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Palestina.–DAHLIA IRAWATI

Sumber: Kompas, 26 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Berita ini 12 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB