Penelitian pada 20.000 pria Inggris berumur 50-69 tahun menunjukkan, makan tomat lebih dari 10 porsi tiap minggu mengurangi risiko kanker prostat hingga 18 persen. Tomat yang dimakan bisa dalam bentuk apa saja, seperti tomat segar, jus tomat, atau olahan berbahan tomat. Sementara mengonsumsi 5 porsi buah dan sayur sehari bisa mengurangi risiko kanker prostat 24 persen lebih tinggi dibandingkan hanya 2,5 porsi sehari.
”Tomat berperan penting dalam mencegah kanker prostat,” kata peneliti dari Sekolah Kedokteran Sosial dan Komunitas Universitas Bristol, Inggris, Vanessa Er, Rabu (27/8). Manfaat tomat itu diperoleh karena tomat mengandung lycopene, antioksidan yang melindungi asam deoksiribonukleat (DNA) dan sel dari kerusakan. Zat gizi lain yang berperan dalam pencegahan kanker adalah selenium, yang ditemukan pada makanan berbahan tepung dan kalsium yang bisa diperoleh dari produk susu dan keju. (BBC/MZW)
————–
Hormon Erythropoietin Lindungi Otak Bayi
Penelitian pada 500 bayi berumur 26-31 bulan di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Geneva, Swiss, menunjukkan, pemberian tiga dosis hormon erythropoietin (EPO) segera setelah lahir pada bayi lahir prematur bisa mengurangi risiko cedera otak. EPO adalah hormon yang merangsang produksi sel darah merah dan sering dipakai secara ilegal oleh atlet untuk meningkatkan stamina saat bertanding. Hingga kini, EPO diberikan pada bayi untuk mengobati anemia atau mengurangi kebutuhan transfusi darah pada bayi prematur. Studi menunjukkan, tingkat cedera pada materi putih otak bayi yang diberi EPO hanya 22 persen, yang tak diberi 36 persen. Cedera pada materi abu-abu otak yang diberi EPO 7 persen, yang tak diberi 19 persen. ”Ini bukti pertama efek menguntungkan EPO pada otak bayi lahir prematur,” kata peneliti pendamping studi, Russia Ha-Vinh Leuchter, Rabu (27/8).(BBC/MZW)
——————-
Bayi Orangutan Diselamatkan Warga
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Satu bayi orangutan jantan usia 2-3 bulan ditemukan warga, lalu diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah yang bermitra dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo. ”Saya menerima bayi orangutan ini dari Bapak Rilo, warga Desa Madara, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan. Dia menemukannya Selasa pekan lalu di kebun dengan kondisi terluka di tangan dan kaki kiri,” kata Dailamianus (44), warga Palangkaraya, yang menyerahkan orangutan itu kepada BKSDA Kalteng, Senin (1/9), di Palangkaraya. Dailamianus menerima bayi orangutan itu pada Minggu sore seusai memancing ikan di Danau Madara. Menurut Pelaksana Harian Kepala BKSDA Kalteng Yusuf Trismanto, kerusakan hutan akibat penebangan liar dan kebakaran menyebabkan satwa liar terancam punah. Habitat orangutan rusak karena pembukaan lahan, misalnya untuk perkebunan sawit. (DKA)
Sumber: Kompas, 2 September 2014