Satelit Nusantara Satu untuk Penuhi Akses Internet

- Editor

Jumat, 22 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah mengharapkan peluncuran Satelit Nusantara Satu dapat menyelesaikan masalah ketimpangan akses internet di Indonesia. Peluncuran Satelit Nusantara Satu dari Cape Canaveral Air Force Base, Florida, Amerika Serikat, dijadwalkan berlangsung Kamis pukul 20.45 waktu setempat atau pukul 08.45, Jumat (21/2/2019).

–PT Pasifik Satelit Nusantara siap meluncurkan satelit Nusantara Satu, di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Dari kiri ke kanan Direktur Jaringan PSN Heru Dwikartono, Direktur Niaga PSN Agus Budi Tjahjono, Direktur Utama Adi Rahman Adiwoso, Direktur Strategi dan Korporasi Anggarini Surjaatmadja, dan Direktur Keuangan Ravi Tahwar.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, mengemukakan, Satelit Nusantara Satu milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) merupakan satelit pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi High Throughput Satellite (HTS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Satelit itu memiliki kapasitas 15 gigabita per detik (Gbps) atau terbesar di Indonesia saat ini.

PSN merupakan perusahaan telekomunikasi satelit swasta pertama di Indonesia dan satu-satunya perusahaan operator satelit di Indonesia.

“Kami senang ada operator satelit yang melakukan dan memanfaatkan teknologi yang belum banyak digunakan, bahkan di dunia,” kata Rudiantara, dalam telewicara dengan jajaran direksi PT Pasifik Satelit Nusantara, sebelum peluncuran Satelit Nusantara Satu, di Florida, Amerika Serikat, Kamis (21/2/2019).

Direktur Jenderal Sumber Daya, Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail, saat ditemui di Florida, mengemukakan, pemerintah menyewa 50 persen dari total kapasitas Satelit Nusantara Satu untuk pemenuhan layanan data internet, antara lain ke sekolah, rumah sakit, kantor polsek, koramil desa pada 15.000 titik di seluruh indonesia. Diharapkan tahun ini akses internet di seluruh Indonesia sudah terpenuhi.

–Sebaran satelit di Indonesia. Sebanyak lima operator satelit mencakup Telkom, Indosat, PSN, MNC, BRI.

Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso, mengemukakan, teknologi HTS memungkinkan kapasitas bandwidth lebih besar, biaya lebih efisien, dan umur satelit lebih panjang. Satelit itu memiliki umur pakai 15 tahun, namun masa pakai diperkirakan bisa bertahan hingga 30 tahun.

Hingga saat ini, terdapat lima satelit lain yang dimiliki Indonesia, yakni Indovision, Telkom Merah Putih, Palapa-D, Telkom-3S, dan BRI Sat. Operator satelit mencakup Indosat, Telkom, PSN, MNC dan BRI.–BM LUKITA GRAHADYARINI

Editor ANTONIUS PONCO ANGGORO

Sumber: Kompas, 22 Februari 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 12 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB