PLTN Tetap Akan Dibangun

- Editor

Selasa, 29 Maret 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bencana nuklir pada reaktor Fukushima Daiichi, Jepang, tak menyurutkan rencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia. Tingginya kebutuhan energi nasional menjadi alasan utamanya.

”Kalau tidak ada kasus Fukushima, tahun 2020 pembangunan (PLTN) sudah dimulai. Undang-undang tentang nuklir juga mengamanatkan demikian,” kata anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Tumiran, di sela-sela seminar ”Pembelajaran dari Kecelakaan Fukushima Daiichi dan Program PLTN di Indonesia”, Senin (28/3).

Rencana pembangunan PLTN akan jalan terus. ”Sikap DEN belum final soal nuklir. Kami masih menunggu Presiden selaku Ketua DEN. Tapi, kami usulkan jalan. Ada sumber energi dan teknologi yang bisa digunakan,” kata Tumiran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Deputi Pengembangan Teknologi Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Adiwardojo juga optimistis PLTN tetap akan dibangun di Indonesia. Dari sisi teknologi, sudah siap.

Menurut dia, nuklir masih merupakan solusi terbaik memenuhi kebutuhan energi nasional.

Guru Besar Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Zaki Su’ud mengatakan, reaktor Fukushima Daiichi adalah jenis lama yang waktu operasinya hampir habis. Sementara reaktor jenis baru terbukti tak bermasalah. Reaktor generasi terbaru dinilai jauh lebih aman.

Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) As Natio Lasman mengatakan, dari sisi perundang-undangan, institusinya siap mengawal pembangunan PLTN. Namun, belajar dari Fukushima, ia mengingatkan agar pemilihan tapak (lokasi) harus benar-benar diperhatikan.

Di tempat yang sama, Ketua Masyarakat Antinuklir Indonesia Dian Abraham menyatakan, kasus Fukushima Daiichi seharusnya membuat Pemerintah Indonesia berpikir ulang membangun PLTN. Infrastruktur perundangan dinilai belum siap.

Ia juga menilai, Bapeten sebagai pengawas tidak independen. Pada beberapa kesempatan, mereka justru turut mempromosikan PLTN. ”Generasi terbaru reaktor nuklir yang aman itu hanya janji-janji,” katanya. (AIK)

Sumber: Kompas, 29 Maret 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB