PLTN Bergeser ke Negara Berkembang

- Editor

Jumat, 5 Juni 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejak 2006, produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir stagnan akibat buruknya pandangan publik tentang keamanan nuklir. Hal itu diperparah kecelakaan di PLTN Fukushima Daichi, Jepang, 2011, akibat gempa dan tsunami yang memicu penutupan PLTN dan penundaan pembangunan PLTN baru.

“Ini tantangan menciptakan PLTN dengan tingkat keselamatan dan keamanan lebih baik,” kata Direktur Jenderal Asosiasi Nuklir Dunia (WNA) Agneta Rising pada pembukaan Forum Internasional Atomexpo 2015 di Moskwa, Rusia, seperti dilaporkan wartawan Kompas, M Zaid Wahyudi, Senin (1/6).

Berdasarkan data WNA 2015, saat ini ada 435 PLTN yang beroperasi di 31 negara. Energi listrik yang dihasilkan 375.000 Megawatt atau 11 persen kebutuhan listrik dunia. Seiring membaiknya pandangan publik, pembangunan PLTN dilakukan lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini, 70 PLTN baru dibangun. Jika semula pembangunan PLTN banyak dilakukan di Eropa dan Amerika Utara, kini PLTN banyak dibangun di Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Pembangunan PLTN baru itu akan menghasilkan tambahan energi listrik hingga mencapai 20 persen dari seluruh pasokan listrik dunia.

“Pembangunan PLTN kini bergeser dari negara maju ke negara berkembang,” kata Pejabat Eksekutif Tertinggi (CEO) Rosatom, Sergey V Kirienko.

Meningkatnya pembangunan PLTN baru seiring meningkatnya kebutuhan energi listrik. Pembangunan pembangkit berbahan bakar minyak dan batubara tak lagi menjadi pilihan akibat sumber energinya tak terbarukan dan ketidakstabilan harga. Sementara itu, energi terbarukan lain, seperti matahari, angin, dan air, belum bisa diandalkan.

“Dengan semakin berkembangnya PLTN, pengembangan reaktor nuklir yang aman dan efisien menjadi keharusan,” tambahnya. Saat ini, reaktor yang ada umumnya menggunakan generasi III atau III+. Adapun reaktor terbaru yang digunakan di beberapa reaktor merupakan reaktor generasi IV yang memiliki tingkat keamanan lebih baik.
———————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Juni 2015, di halaman 14 dengan judul “PLTN Bergeser ke Negara Berkembang”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:41 WIB

Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial

Berita Terbaru

Profil Ilmuwan

Mengenal Achmad Baiquni, Ahli Nuklir Pertama Indonesia Kelahiran Solo

Selasa, 29 Apr 2025 - 12:44 WIB

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB