Di hadapan lebih dari 15.000 peserta yang hadir dari seluruh penjuru dunia, Microsoft menggebrak kegiatan tahunan Worldwide Partner Conference 2015 di Orlando, Florida, Amerika Serikat, Senin (13/7). Microsoft menampilkan tiga inovasi teknologi baru dan meluaskan kerja sama investasi kepada para mitranya.
Mitra dari seluruh dunia yang setiap tahun diundang ke pertemuan atau perayaan, seperti dikatakan CEO Microsoft Satya Nadella, merupakan inti dari misi Microsoft. “Untuk memberdayakan tiap pribadi dan tiap perusahaan di planet ini untuk meraih lebih. Mereka (mitra) ada di garis depan dalam upaya mengubah bisnis di seluruh dunia lewat peningkatan produktivitas dengan solusi mobile dan cloud yang cerdas,” ujar Satya seperti dilaporkan wartawan Kompas, Anton Wisnu Nugroho, dari Orlando.
Untuk memampukan perubahan bisnis kepada para mitranya, Microsoft membagikan inovasi dalam upaya meningkatkan produktivitas, proses bisnis, dan menciptakan komputasi lebih personal. Dengan ini, mitra yang ada di garis depan layanan Microsoft di seluruh dunia bisa memanfaatkan inovasi ini untuk para pelanggan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berambisi membangun generasi mendatang dengan perangkat cerdas untuk produktivitas, analisis, dan desain, Microsoft mengantar para mitra mereka pertama melihat inovasi teknologi tersebut di Worldwide Partner Conference (WPC) 2015. Dengan itu, para mitra bisa menyiapkan solusi baru untuk pelanggan mereka melakukan transformasi bisnis.
Dalam gemuruh dan kemeriahan acara tahunan itu, beberapa pemimpin kunci Microsoft, seperti Satya Nadella, Corporate VP Microsoft Phil Sorgen, dan Manajer Produk Windows 10 Julia White, memperkenalkan tiga inovasi teknologi, yaitu Project Gigjam, Cortana Analytcs Suite, dan Microsoft Hololens. Tiga inovasi itu diuji coba dengan dibukakan peluang bisnisnya.
Project Gigjam yang langsung diperkenalkan oleh Satya merupakan cara baru bagi siapa pun untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis dan mengubah proses bisnis yang terhambat lantaran perangkat, aplikasi, dan orang. Gigjam memberdayakan pekerja dengan aplikasi yang secara spontan membagi-bagi informasi dan tindakan spesifik agar dikerjakan, melacak setiap bagian, dan mengatasi semua soal dengan segera.
Sementara Cortana Analytics Suite membantu kegiatan bisnis dalam mengubah data ke tindakan yang cerdas. Hololens adalah perangkat komputasi hologram yang didukung Windows 10 yang akan diluncurkan pada 29 Juli. Satya menunjukkan bagaimana salah satu mitra perusahaan, Autodesk, melengkapi profesional desain mereka dengan Hololens dalam membuat, berkomunikasi, dan memvisualisasikan pekerjaan mereka.
Keuntungan mitra
Untuk memberi kesempatan mitranya di seluruh dunia berinvestasi dan mengambil keuntungan atas inovasi teknologi bisnis, dalam WPC 2015 yang berlangsung 12-16 Juli, Microsoft membuat beberapa pengumuman, seperti memperluas program Cloud Solution Provider (CSP) dan meningkatkan jumlah mitra menjadi ribuan dalam beberapa bulan mendatang untuk memenuhi permintaan pelanggan. Microsoft memperkirakan, keuntungan bisnis CSP tahun 2018 mencapai 200 miliar dollar Amerika Serikat.
Pada akhir sesi pembukaan yang diberi nama vision keynote itu, Microsoft mengumumkan ketersediaan tenaga kompeten untuk Windows 10 yang akan memungkinkan mitra melakukan diferensiasi dan mengembangkan usahanya. Dalam konferensi itu, diperkirakan terjadi ribuan pertemuan antarmitra untuk melayani pelanggan dengan lebih baik. Seperti dikatakan Satya, teknologi bisa berganti, tetapi komitmen kepada pelanggan tetap tidak berubah.
CEO VibiCloud Alfonsus Bram, salah satu mitra Microsoft di Indonesia yang hadir di WPC 2015, menyatakan, Indonesia dengan luas wilayahnya punya peluang besar untuk menggunakan inovasi terbaru Microsoft. “Wilayah Indonesia sangat luas. Dengan Gigjam, aplikasi yang dapat menjadi pusat dari aplikasi Microsoft lainnya, seperti skype for business, email, ERP (enterprise resource planning), pertumbuhan ekonomi Indonesia akan dipercepat. Inilah yang dibutuhkan Indonesia saat ini,” ujarnya.
Bahkan, dengan Cortana Analytics Suite, data yang banyak jumlahnya dan tersebar akan dengan mudah dianalisis dan mengantar pada tindakan. Persoalan yang jadi pertanyaan besar untuk Indonesia, menurut Bram, adalah kesiapan Indonesia memasuki era mobile first cloud first.
“Seperti Satya Nadella katakan, sekarang waktu untuk transformasi bisnis. Harus ditingkatkan kesadaran mengenai cloud computing di Indonesia. Karena kesadaran yang rendah akan menunda implementasi dari konsep bisnis yang baru, yaitu mobile first cloud first,” kata Bram.
Pada konferensi dan pertemuan antarmitra Microsoft di sela-sela konferensi yang berlangsung pada 12-16 Juli 2015 di Orlando, Amerika Serikat, diperkenalkan inovasi teknologi Microsoft.–KOMPAS/ANTON WISNU NUGROHO
ANTON WISNU NUGROHO
———————
Pada konferensi dan pertemuan antarmitra Microsoft di sela-sela konferensi yang berlangsung pada 12-16 Juli 2015 di Orlando, Amerika Serikat, diperkenalkan inovasi teknologi Microsoft.