Tiongkok memasuki persaingan di antara negara- negara yang mampu membuat dan meluncurkan roket peluncur ukuran besar. Dengan roket itu, Tiongkok bisa mengirim muatan lebih berat menuju luar angkasa dan mewujudkan rencana ambisiusnya secara bertahap untuk menguasai teknologi antariksa.
Roket peluncur terbesar yang pernah dibuat Tiongkok itu bernama Long March 5 atau Chang Zheng 5. Roket itu pertama kali diluncurkan Kamis (3/11), pukul 20.43 waktu setempat, atau 19.43 WIB, dari Bandar Antariksa Wenchang di Pulau Hainan, selatan Tiongkok.
Meski belum ada keterangan resmi dari pejabat setempat, media Tiongkok menyebut peluncuran roket pembawa satelit riset Shijian-17 itu untuk menguji teknologi propulsi elektrik roket. “Kesuksesan ini membawa Tiongkok ke garis depan penguasaan teknologi roket dan transisi Tiongkok jadi pemain utama penjelajahan antariksa,” seperti ditulis kantor berita Xinhua, mengutip pernyataan Komite Pusat Partai Komunis dan Komisi Militer Pusat, Jumat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Roket dua tingkat setinggi 57 meter itu mampu membawa muatan dua kali lebih banyak dibanding roket peluncur Tiongkok sebelumnya. Roket memiliki 10 mesin, terdiri dari dua mesin YF-77 di roket utama yang akan membakar hidrogen cair, oksigen cair, dan dua mesin YF-100 di empat roket pendorong.
Menurut China Aerospace Science and Technology Corp, roket bisa membawa muatan 27,6 ton di orbit rendah Bumi (LEO), 160-2.000 kilometer atau satelit telekomunikasi seberat 15,4 ton ke orbit geostasioner ketinggian 36.000 km.
Dengan kemampuan sebesar itu, Long March 5 akan mendukung proyek stasiun luar angkasa Tiongkok Tiangong-2 yang direncanakan beroperasi penuh pada 2022. Roket itu disiapkan membawa wahana robotik Chang’e-5 menuju Bulan beberapa tahun lagi, serta pendaratan wahana di Mars.
Setara roket lain
Kekuatan Long March 5 setara roket besar asal Amerika Serikat, seperti Delta-IV Heavy buatan United Launch Alliance. Menurut spaceflightnow.com, kemampuan Long March 5 melebihi roket besar Eropa “Ariane 5” atau Rusia “Proton”.
Roket lebih kuat dari Long March 5 diperkirakan tersedia beberapa tahun mendatang. Kini perusahaan asal AS, SpaceX dan Blue Origin, mengembangkan roket peluncur yang bisa membawa beban lebih dari 60 ton ke orbit rendah Bumi.
Sementara NASA menyiapkan roket Space Launch System yang bisa membawa muatan 130 ton ke orbit rendah Bumi. SLS yang disiapkan untuk meluncurkan manusia ke Mars diperkirakan diluncurkan perdana pada 2018.(BBC/SPACE/REUTERS/MZW)
———–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 November 2016, di halaman 14 dengan judul “Roket Peluncur Terbesar Tiongkok Diluncurkan”.