Kampus Hijau, Reputasi Kampus Indonesia Mengglobal

- Editor

Selasa, 10 April 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemeringkatan UI GreenMetric yang digagas Universitas Indonesia semakin mendapat perhatian dari banyak universitas di dunia. Hal itu diharapkan mengangkat reputasi perguruan tinggi yang berkomitmen mendukung keberlanjutan lingkungan hidup.

Ketua UI GreenMetric Riri Fitri Sari di sela-sela Lokakarya Internasional Ke-4 pada UI GreenMetric (IWGM) di kampus Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/4/2018), mengatakan, meski bukan terkait akademik, pemeringkatan menunjukkan dunia pendidikan berperan atas keberlanjutan lingkungan hidup.

Riri mengatakan, peserta lokakarya adalah rektor atau wakil rektor dari 25 negara di dunia. ”Dengan disinggahi rektor atau wakil rektor dari sejumlah universitas di dunia, diharapkan Indonesia kian dikenal di dunia internasional. Kita sebagai leader karena Universitas Indonesia sudah melakukan pemeringkatan ini sejak delapan tahun terakhir,” ujar Riri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertama kali diluncurkan pada 2010, UI GreenMetric awalnya diikuti 95 perguruan tinggi dari 35 negara. Saat ini, berdasarkan pengumuman pemeringkatan pada Desember 2017, UI GreenMetric diikuti 619 perguruan tinggi dari 76 negara. Sejumlah indikator yang dilihat antara lain infrastruktur, energi, penggunaan air, transportasi, dan pendidikan.

”Di lokakarya, kami pilih 25 universitas di dunia yang memiliki peringkat baik di UI GreenMetric sehingga apa yang sudah dicapai dapat dijadikan pelajaran atau menjadi benchmark,” kata Riri.

Pada UI GreenMetric 2017, predikat kampus hijau di dunia diraih Universitas Wageningen, yang merupakan perguruan tinggi berbasis pertanian di Belanda. Kemudian diikuti Universitas Nottingham (Inggris), Universitas California Davis (Amerika Serikat), Universitas Bradford (Inggris), dan Universitas Nottingham Trent (Inggris).

Adapun untuk tingkat nasional, peringkat pertama diraih UI, diikuti Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sebelas Maret, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Indonesia, Telkom University, dan Universitas Padjadjaran.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang membuka lokakarya tersebut, mengatakan, pemerintah sepenuhnya sadar, sulit jika program pembangunan tidak mempertimbangkan keberlanjutan, termasuk dalam hal lingkungan. (DIT)

Sumber: Kompas, 10 April 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB