Sebagai pengguna terbesar CN235 terbesar di dunia, Indonesia bisa memiliki berbagai jenis pesawat itu.
Misal untuk patroli maritim, Indonesia sudah punya CN235 MPA.
Atau untuk kebutuhan lain misal pengintaian dan mata-mata, CN235 juga bisa dikonversikan jadi pesawat seperti itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Memang CN235 pesawat perintis yang handal.
Kemampuannya bisa bermacam-macam tergantung kebutuhan user.
Untuk dijadikan pesawat komersial CN235 juga bisa.
Bahkan Malaysia sebelum akhirnya dikonversi jadi MPA, mereka menggunakan CN235 sebagai pesawat VVIP.
Kehandalan ini membuat Indonesia bakal menambah lagi 10 unit CN235 NextGen yang tentunya dibekali kemampuan lebih baik dari sebelumnya.
Tapi siapa sangka bahwa CN-235 paling canggih justru tak dipunyai Indonesia.
CN235 paling canggih milik Turki.
Turki awalnya membeli CN-235 versi basic ke Indonesia.
Turki kemudian memodifikasi sendiri CN-235 sesuai kebutuhannya.
Duit 491 juta dolar AS dikucurkan Turki dimana para manufaktur senjata seperti Thales, Tusas, Aselsan, Havelsan, Marinex dan Milsoft digandeng dalam proyek Meltem II.
CN-235 Meltem II jadi varian paling canggih saat ini.
Ia dipasangi perangkat Electronic Surveillance Measure (ESM).
Kemudian ada Mission system Meltem II yakni Thales AMASCOS 200 yang bisa mengoperasikan seluruh perangkat radar hingga penjejak target.
Sonobuoy sebagai sarana memburu kapal selam juga dipasangkan di Meltem II.
Untuk menyerang kapal perang dan kapal selam, Meltem II dibekali torpedo Mk46.
CN-235 Meltem II disinyalir jadi yang tercanggih saat ini.
Walau demikian ada CN-235 MPA milik Indonesia ada tang kemampuannya mirip Meltem II.
AL Indonesia mempunyai CN-235 MPA yang dilengkapi radar AN APS-143C (V)3 Ocean Eye untuk melacak target di lautan.
Hal itu masih ditambah radar Ocean Master 400 yang bisa mengendus sasaran dari jarak 370 km jauhnya.
Apakah Indonesia akan membuat saingan bagi Meltem II di dalam diri CN235 NextGen?*
Beryl Santoso
Sumber: zonajakarta.com, Sabtu, 3 Juni 2023