PARA ilmuwan menemukan cara untuk memantau bentuk kata-kata dalam otak manusia. Hal ini menuntun pada suatu saat nanti mereka yang lumpuh bisa bicara.
Seperti dikutip dari Dailymail, para peneliti menemukan cara untuk nyambung dengan rangkaian otak terdalam dalam rangka mengetahui pembentukan kata – kata.
Dengan menggunakan elektroda, mereka menemukan wilayah dari otak yang terlibat dalam penciptaan sekitar 40 suara yang membentuk bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka mendapati setiap suara itu memiliki sinyal tersendiri yang mungkin bisa dibaca program komputer.
Penelitian membaca pikiran itu dilakukan oleh sebuah tim dari pusat inovasi di Neuroscience dan technology Universitas Washington.
Penelitian itu dipimpin Eric Leuthardt dan mereka meneliti empat orang yang menderita epilepsi parah yang masing- masing memiliki 64 implant elektroda di kepalanya.
Awalnya penelitian itu untuk mencoba menemukan sebab dari epilepsi, tetapi Leuthardt juga memantau wilayah dari otak ketika pembicaraan di bentuk.
‘’Saya tak mengatakan bahwa saya dapat secara penuh membaca pikiran orang. Tetapi saya kini punya bukti bahwa hal itu mungkin,” kata Leuthardt.
Selama penelitiannya, ia juga menemukan bahwa otak menghasilkan sinyal ketika orang baru berpikir mengenai suara yang akan dikeluarkan.
Penelitian itu telah di publikasikan dalam Jurnal Neural Engineering. (ant-24)
Situs Purbakala Ditemukan Berkat Google Earth
BANYAK tempat purbakala penting di dunia ternyata ditemukan menggunakan satelit yang diakses dengan alat-alat biasa, seperti Google Earth atau Google Map?
Seperti dilaporkan Telegraph, terdapat 17 piramida, 1000 makam, dan 3000 permukiman purba yang hilang di Mesir ditemukan menggunakan satelit berteknologi sinar infra merah pada Rabu (25/5).
Tetapi sebelum itu, pada Februari lalu, seorang arkeolog mengidentifikasi sekitar 2000 situs purbakala yang diduga sangat penting di Arab Saudi ditemukan hanya dengan menggunakan Google Earth.
David Kennedy, profesor studi sejarah klasik dan kuno di University of Western Australia menggunakan Google Earth untuk menentukan 1977 situs purba, berupa kuburan batu.
Sementara pada September 2010, sebuah kawah yang curam ditemukan di tengah-tengah padang gurun Mesir. Kawah yang kemudian dinamai Kawah Kamil itu diduga tercipta akibat hantaman meteor.
Tidak hanya itu, pada Februari 2009, menggunakan Google Ocean, sebuah pola jalanan ditemukan di dasar lautan Atlantik di dekat Afrika. Puing-puing berbentuk persegi panjang yang ukurannya setara dengan luas negara Wales itu diduga sebagai kota yang hilang, Atlantis.
Pada Agustus 2009, seorang petugas keamanan mengaku menemukan monster legendaris, Loch Ness, ketika sedang mengutak-atik Google Earth. Mendapat laporan itu Google lantas berjanji akan meninjau lebih cermat hasil pencitraan itu.
Penemuan unik lain terjadi ketika seorang pengguna Google Maps secara tidak sengaja menemukan sebuah lambang yang mirip dengan lambang jagoan Batman (Bat signal) di markas militer Amerika Serikat di Okinawa, Jepang.
Saking bagusnya gambar yang diberikan oleh Google, menyebabkan Departemen Pertahanan AS melarang laman itu mengambil citra satelit dari fasilitas-fasilitas militer AS. Pentagon mengatakan citra satelit Google bisa menjadi ancaman serius bagi militer AS. Sebelum itu, Google
memang sempat mengambil gambar dari sebuah markas militer di Texas. (ant-24)
Sumber: Suara Merdeka, 6 Juni 2011