Fisikawan Stephen Hawking Dukung Boikot Akademik Israel

- Editor

Kamis, 9 Mei 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fisikawan terkemuka Stephen Hawking menolak mengikuti konferensi ilmiah di Jerusalem yang diselenggarakan Presiden Israel Shimon Peres pada Juni 2013. Hawking menolak hadir sebagai bentuk dukungannya pada gerakan boikot akademik untuk Israel. Sejumlah ilmuwan dunia melakukan gerakan boikot akademik terhadap Israel, terkait kebijakan politik negara itu terhadap Palestina.

“Hawking bergabung dalam boikot akademik terhadap Israel dan menarik diri dari Israeli Presidential Conference: Facing Tomorrow 2013 yang berada di bawah tanggung jawab Peres,” kata organisasi penyelenggara konferensi itu dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, The British Committee for the Universities of Palestine (BCUP), yang mendukung boikot akademik untuk Israel dan menolak perampasan tanah Palestina, mengatakan bahwa Hawking memutuskan untuk menghormati boikot. “Ini adalah keputusan pribadi Hawking untuk menghormati boikot, yang didasarkan pada pengetahuannya mengenai Palestina dan atas saran dari rekan-rekan akademiknya,” kata komite tersebut dalam laman resminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelumnya Universitas Cambridge di Inggris, tempat Hawking bekerja sejak 1962, mengatakan bahwa Hawking menolak undangan Peres karena persoalan kesehatan. Para dokter menyarankan dia untuk tidak menempuh perjalanan jauh ke Israel.

Namun, Universitas Cambridge kemudian mengonfirmasi bahwa tindakan Hawking disebabkan oleh sikapnya yang mendukung boikot. “Kami telah menerima konfirmasi dari kantor Profesor Hawking bahwa sebuah surat penolakan menghadiri Presidential Conference telah dikirimkan ke Istana Kepresidenan Israel pada Jumat (3/5/2013). Dalam surat disebutkan alasan mengenai sikapnya yang menghormati boikot,” kata Universitas Cambridge dalam sebuah pernyataan yang dikutip media Inggris.

Ketua konferensi Israel Maimon mengecam boikot akademik itu dan menyebutnya sebagai tindakan yang memalukan. “Boikot akademik terhadap Israel dalam pandangan kami adalah tindakan yang memalukan dan tidak pada tempatnya, terutama bagi orang-orang yang hidupnya dipersembahkan untuk misi ilmiah,” kata dia dalam sebuah pernyataan.

Konferensi tersebut dijadwalkan berlangsung pada 18-20 Juni 2013, dengan mengundang sejumlah diplomat, ilmuwan, dan politisi. Beberapa pembicara yang dijadwalkan hadir adalah mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair; dan mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton.

Sumber :ANT
Editor :Palupi Annisa Auliani
Sumber: Kompas, Kamis, 9 Mei 2013 | 07:10 WIB
Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB