Desa Simpang Empat Gunakan Biogas

- Editor

Sabtu, 7 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga Desa Simpang Empat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mulai menggunakan biogas sebagai sumber energi rumah tangga. Mereka memanfaatkan kotoran ternak sapi untuk membuat biogas.


”Sekarang kami tidak lagi khawatir terhadap kenaikan harga elpiji dan kelangkaan yang kadang-kadang terjadi. Hampir satu bulan ini kami memasak dengan menggunakan kompor biogas,” kata Ketua Kelompok Tani Tunas Jaya, Agus Kusworo, di sela-sela acara penyalaan api perdana biogas yang diselenggarakan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) di Simpang Empat, Jumat (6/2).

Di Simpang Empat, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Martapura, ibu kota Kabupaten Banjar, atau 70 kilometer dari Banjarmasin, warganya kebanyakan petani. Selain menjadi petani karet dan sayur-sayuran, mereka juga beternak sapi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Agus menyebutkan, sapi milik kelompok tani berjumlah 25 ekor. Kotoran sapi sangat melimpah. Kotoran ternak sering kali menjadi sumber pencemaran akibat residu yang tidak terolah.

”Kami sudah memanfaatkan kotoran sapi untuk pupuk, tetapi kotoran yang terbuang masih tetap banyak. Akhirnya, berkat bantuan Yayasan Dharma Bhakti Astra, kami bisa membuat teknologi biogas dari kotoran sapi,” kata Agus.

Menurut dia, kompor biogas dapat dipergunakan untuk memasak selama empat jam. Setelah itu, kompor harus dimatikan sekitar satu jam agar bisa digunakan untuk memasak selama empat jam lagi. ”Kompor biogas sudah digunakan untuk menggoreng aneka keripik yang diolah kelompok ibu pelaku UMKM,” ujarnya.

Ketua Pengurus YDBA FX Sri Martono mengatakan, teknologi biogas merupakan salah satu kemajuan kelompok tani dalam memanfaatkan kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar dan pupuk kandang berkualitas. Teknologi biogas ini juga dapat menciptakan kegiatan ekonomi baru dan memperkuat usaha pertanian yang sudah ada.

1423234067”Kami berharap ada inovasi dan terobosan baru hasil karya usaha mikro, kecil, dan menengah di Desa Simpang Empat setelah ada teknologi biogas. Mudah-mudahan produk itu bisa menjadi unggulan masyarakat Simpang Empat,” kata Martono.

Camat Simpang Empat Abdul Hamid menyampaikan terima kasih atas kepedulian YDBA membantu masyarakat dalam pembuatan teknologi biogas.

”Wilayah kami baru kali ini memiliki teknologi biogas. Teknologi semacam ini sangat menunjang kebutuhan masyarakat,” katanya. Ia pun berharap, teknologi biogas di Simpang Empat bisa dikembangkan di desa lain. (JUM)

Sumber: Kompas, 7 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB