Cerita Yohanis Brando, Mahasiswa Asal Papua yang Berhasil Kuliah di UGM

- Editor

Sabtu, 6 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yohanis Brando Yoppo merupakan mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2022 yang berasal dari Jayapura, Papua. Dia diterima sebagai mahasiswa baru di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.

Yohanis masih tak percaya dirinya bisa berdiri di antara 9.833 mahasiswa baru UGM lainnya saat berlangsung acara penyambutan mahasiswa baru pada Senin, 1 Agustus 2022. “Sangat-sangat bersyukur sekali bisa diterima di UGM. Sejak duduk di SD saya sudah mendengar UGM ini dan ingin kuliah di sana,” katanya dilansir dari laman resmi UGM pada Rabu, 3 Agustus 2022.

Yohanis Brando Yoppo mahasiswa UGM angkatan 2022 yang berasal dari Jayapura. ugm.ac.id

Ia bercerita bisa diterima kuliah di UGM melalui jalur afirmasi. Meski sudah banyak yang mengetahui program ini, hanya sembilan pelajar Jayapura yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi. Setelah dilakukan proses seleksi dan wawancara, hanya empat pelajar dari Jayapura yang dinyatakan lolos. Yohanis membuktikan bahwa dirinya mampu meski berasal dari daerah terjauh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Mudah-mudahan ini sedikit membahagiakan ibu yang sampai sekarang terus membiayai saya dan adik-adik sekolah,” katanya.

Sejak 2018, mamanya, Kostansa Yari Setouw menjadi orang tua tunggal karena ayahnya, Yoppo meninggal dunia karena kecelakaan. Berprofesi sebagai perawat di RS Abepura, mamanya dengan setia mendampinginya dan adik-adiknya menempuh pendidikan. Sementara tiga kakak kandung lainnya berada di luar Jayapura, dua sudah bekerja dan satu masih kuliah di IPB.

Melihat kondisi keluarga yang serba terbatas, memacu Yohanis untuk semakin giat belajar. Meski tidak selalu menjadi yang terbaik, ia berhasil melampaui setiap jenjang pendidikan dengan lancar dan nilai yang lumayan baik. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Inpres Yotefa Jayapura, SMP Negeri 2 Jayapura dan SMA Negeri 4 Jayapura.

“Saat ini ingin bersungguh-sungguh kuliah dan cepat lulus karena ingin segera cepat kembali ke Papua. Aku mau membuka usaha di sana,” ucap laki-laki kelahiran Abepura, 2 Februari 2003.

Dia selalu terngiang kata-kata gurunya bahwa untuk bisa masuk dan kuliah di UGM nilainya harus bagus dan tugas-tugas harus tertib dikumpulkan. Perkataan guru tersebut, menurutnya, menjadi pemicu dan semangat dalam belajar.

“Meski tak selalu ranking, saya tertib mengumpulkan tugas-tugas dan selalu menjaga agar nilai selalu baik-baik saja,” ungkapnya.

Dengan kuliah dan fasilitas gratis, Yohanis bertekad bisa belajar dengan baik di UGM. Ia pun bertekad dan pantang pulang ke Jayapura sebelum selesai kuliah dan membawa gelar sarjana.

Reporter Tempo.co
Editor Devy Ernis

Sumber: TEMPO.CO, Rabu, 3 Agustus 2022

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif
Berita ini 45 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:11 WIB

Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB