Antisipasi Serbuan Ular Kobra, Rumah Sakit Ini Sediakan SABU

- Editor

Kamis, 19 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maraknya ancaman bisa ular membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiaga. Sejumlah rumah sakit di Jakarta menyiapkan serum antibisa ular atau SABU.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO–Anakan ular kobra yang baru saja dievakuasi dari rumah warga di kawasan Tanah Baru, Depok, diangkut ke base camp pengurus Taman Belajar Ular (Tabu) Indonesia di kawasan Pancoran Mas, Depok, Rabu (18/12/2019).

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan sejumlah rumah sakit di DKI Jakarta siap menangani korban gigitan ular kobra. Serum antibisa ular atau SABU tersedia di sejumlah rumah sakit tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, Dinas Kesehatan DKI juga menyusun prosedur standar operasi (SOP) penanganan bilamana ada korban gigitan ular.

Dwi Oktavia Handayani, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rabu (18/12/2019), menjelaskan, pihaknya siap menerima dan menangani bilamana ada pasien atau korban gigitan ular kobra. ”Serum antibisa ular atau SABU tersedia di rumah sakit-rumah sakit di DKI Jakarta,” ujarnya.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO–Pengurus Tabu Indonesia, Elang, menunjukkan cara menangkap ular berbisa dengan aman di kawasan Pancoran Mas, Depok, Rabu (18/12/2019). Kemunculan ular, terutama kobra, meresahkan warga Jabodetabek. Bulan November-Desember merupakan saat telur ular menetas.

Rumah sakit yang siap menerima pasien atau korban gigitan kobra ada di enam kota/kabupaten di wilayah DKI Jakarta. SABU juga disiapkan di rumah sakit itu.

Di Jakarta Pusat, korban gigitan ular dapat ditangani di RSUP Cipto Mangunkusumo, RSPAD Gatot Soebroto, RSUD Tarakan, dan Rumah Sakit Islam Cempaka Putih.

Di Jakarta Utara, rumah sakit yang menyediakan SABU adalah RSPI Sulianti Saroso dan Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk.

Untuk wilayah Jakarta Barat, rumah sakit yang menyediakan SABU di RSUD Cengkareng dan Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres.

Di Jakarta Selatan, SABU tersedia di RSUP Fatmawati, RSUD Pasar Minggu, RSUD Jati Padang, dan di Rumah Sakit Suyoto.

Adapun di Jakarta Timur, rumah sakit yang siap dengan SABU ada di RSUP Persahabatan, Rumah Sakit Haji Jakarta, dan RSU Adhyaksa.

Di Kabupaten Kepulauan Seribu, rumah sakit yang menyediakan SABU adalah RSUD Kepulauan Seribu.

Ligar Sonagar Risjony dari Taman Belajar Ular (Tabu) Indonesia menyatakan, pihaknya juga memastikan bahwa SABU tersedia di rumah sakit. ”Saat ini serum itu tersedia,” ujarnya.

Selain menyiapkan serum, Dwi melanjutkan, Dinas Kesehatan DKI juga meminta setiap fasilitas kesehatan di DKI Jakarta meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan korban gigitan ular.

Petugas puskesmas, misalnya, diminta melakukan sosialisasi melalui penyuluhan atau lewat media sosial mengenai informasi dan cara penanganan gigitan ular sebelum perawatan di rumah sakit. Setiap puskesmas juga menyiapkan SOP penanganan segera korban gigitan ular pra-rumah sakit dan rujukan ke rumah sakit.

Demikian juga untuk rumah sakit. Dinas Kesehatan juga meminta petugas di setiap rumah sakit menyiapkan SOP penanganan luka gigitan ular. RSUD juga diminta menyediakan SABU.

Masyarakat, ujar Dwi, juga bisa melaporkan dan menelpon call center 112 untuk bantuan evakuasi jika menemukan ular di sekitarnya.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO–Pengurus Tabu Indonesia, Elang, menunjukkan anakan ular kobra yang dievakuasi dari rumah warga di kawasan Pancoran Mas, Depok, Rabu (18/12/2019). Kemunculan ular, terutama kobra, meresahkan warga Jabodetabek.

Keterampilan tangani ular
Aji Rachmat, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, mengatakan, supaya penanganan bisa maksimal, damkar sebaiknya jangan hanya fokus pada penanganan kebakaran. Petugas damkar sebaiknya meningkatkan pengetahuan tentang cara menangani ular.

”Tim damkar bisa bekerja sama dengan Sioux Ular Indonesia untuk meng-upgrade kemampuan, keahlian, dan pengetahuan tentang bagaimana menangani ular,” ujarnya.

Jalu Wijayanto, Polisi Hutan Dinas Kehutanan DKI Jakarta, menjelaskan, setiap kali ada temuan atau laporan tentang ular, masyarakat bisa melaporkan ke damkar untuk evakuasi. Selain itu, dinas juga berkoordinasi dengan Tabu atau Sioux Ular Indonesia untuk penanganan ular.

Ia sepakat tentang perlunya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menangani ular. Petugas Penyedia Jasa Lainnya Perorangan Dinas Kehutanan yang biasa menangani perawatan dan pemeliharaan hutan kota dan taman kota di wilayah DKI Jakarta juga perlu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan terkait penanganan ular.

Oleh HELENA F NABABAN

Editor: AGNES RITA

Sumber: Kompas, 19 Desember 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB