Bioindustri; Varietas Unggul Sorgum Super Diperkenalkan

- Editor

Senin, 9 Juni 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian mengenalkan dua varietas unggulan Sorgum untuk Pangan dan Energi 1 dan Super 2. Keunggulannya, selain dapat tumbuh di lahan marginal, seluruh bagian tumbuhan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis. Namun, yang potensial adalah pemanfaatan batangnya—yang meliputi 70 persen bagian tanaman itu—menjadi gula kristal dan bioetanol.
Kepala Balai Penelitian Serealia Balitbangtan Maros, Sulawesi Selatan, Herman Subagyo, menyampaikan hasil inovasi timnya di sela-sela Gelar Teknologi Penas XIV, di Malang, Minggu (8/6). Acara hingga Kamis (12/6).

Pada uji coba penanaman di beberapa petak lahan tiga bulan lalu, Super 1 mencapai tinggi 2,5 meter, sedangkan Super 2 tingginya 3 meter. ”Semakin tinggi batang, potensi bioetanol akan makin besar,” ujar Herman.

Melalui sistem pengolahan yang dikembangkan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, batang sorgum seberat 200 kilogram dapat menghasilkan nira 1 liter per jam. ”Dari bahan baku itu, melalui proses fermentasi dan destilasi, dihasilkan bioetanol 2,5 liter,” kata Muhammad Aqil, peneliti pada Balitsereal Maros.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tingkat kandungan alkohol pada bioetanol itu 96 persen. Demi meningkatkan kemurniannya menjadi 98 persen, diperlukan proses tambahan, yaitu destilasi ulang atau reflux.

Menurut pemulia tanaman sorgum di Balitsereal Maros, Marcia Bunga Pabendon, Super 1 merupakan seleksi galur murni lokal, yaitu Matar Hamu Putih melalui uji multilokasi di 10 daerah. Adapun Super 2 hasil introduksi, uji adaptasi, dan seleksi uji multilokasi varietas sorgum dari Pusat Riset di India, Icrisat.

Menurut pakar bioindustri pada Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bambang Prastowo, uji coba multilokasi menunjukkan sorgum Super 1 dan 2 tahan di lahan masam dengan pH 5 ke bawah. Pemanfaatannya ada beragam produk turunan.

Dari biji dihasilkan pangan, gula, dan tepung. Dari batang dihasilkan gula, pakan ternak, dan bioetanol, sedangkan daun menghasilkan biomassa. (YUN)

Sumber: Kompas, 9 Juni 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB