Kontribusi Industri Digital Didorong untuk Menyokong Perekonomian

- Editor

Selasa, 17 November 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah mendorong kontribusi industri digital sebagai salah satu penyokong perekonomian nasional. Oleh karena itu, pengembangan investasi harus memperhatikan potensi industri lokal.

Kondisi di Indonesia saat ini, industri digital di Indonesia, sebagai bagian dari ekonomi kreatif, memiliki potensi ekonomi yang cukup besar.

“Kami mendukung pengembangannya melalui investasi,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, di Jakarta, Senin (16/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut dia, pembahasan panduan investasi sebagai revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha Tertutup dan Daftar Bidang Usaha Terbuka dengan Persyaratan dimulai sedang berlangsung. BKPM sudah menerima 454 butir masukan, dari kementerian teknis, lembaga non-kementerian, dan swasta.

“Untuk mendorong industrialisasi, kami usulkan sebagai parameter, apakah sebuah sektor atau bidang usaha terbuka kepemilikannya bagi penanaman modal asing. Hal ini, tentu saja, tidak boleh mengabaikan potensi maupun kompetensi dari dalam negeri,” kata Franky.

Secara terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, seusai acara Golden Ring Awards 2015 menyampaikan, pihaknya masih fokus menyusun usulan terkait daftar negatif investasi di bidang usaha perdagangan melalui internet. Dalam Perpres No 39/2014, 100 persen kepemilikan dalam bidang usaha adalah modal dalam negeri. Namun, ada usulan agar kepemilikan asing boleh masuk.

“Komitmen pemerintah berupa perlindungan kepada pelaku, khususnya di lini usaha rintisan dan usaha kecil menengah (UKM),” ujar Rudiantara.

Vice President Corporate Communication PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Adita Irawati berpendapat, upaya yang harus diperkuat adalah ekosistem industri digital, mulai dari perangkat komunikasi, jaringan, dan aplikasi. “Kami fokus untuk mengoptimalkan layanan 4G Long Term Evolution terlebih dahulu. Untuk konteks Indonesia, penguatan tiga unsur ekosistem digital lebih mendesak,” ujarnya.

Chief Executive Officer Smartfren, Mirza Fachys, mengungkapkan, industri digital seharusnya diarahkan untuk mendukung sektor lainnya. (MED)
———————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 November 2015, di halaman 18 dengan judul “Kontribusi Didorong untuk Menyokong Perekonomian”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Apa Itu Big Data yang Didebatkan Luhut Vs Mahasiswa
Fenomena Bahasa Pemrograman PHP
Ketahanan Jaringan Internet Semakin Krusial di Era Pandemi Covid-19
Ancaman Serius ”Ransomware” di Fasilitas Kesehatan
Jaringan 5G Privat dapat Menggantikan Wi-Fi
Huawei Tetap Percaya Diri, Teknologinya Diklaim Tidak Tersaingi
Google: Kebijakan Kesehatan Harus Diambil Berbasis Bukti dan Data
Tidak Semua Aplikasi Belajar Populer Difasilitasi Kuota Belajar
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 13 April 2022 - 21:15 WIB

Apa Itu Big Data yang Didebatkan Luhut Vs Mahasiswa

Kamis, 8 Juli 2021 - 07:42 WIB

Fenomena Bahasa Pemrograman PHP

Rabu, 14 Oktober 2020 - 21:43 WIB

Ketahanan Jaringan Internet Semakin Krusial di Era Pandemi Covid-19

Rabu, 14 Oktober 2020 - 15:36 WIB

Ancaman Serius ”Ransomware” di Fasilitas Kesehatan

Kamis, 1 Oktober 2020 - 13:37 WIB

Jaringan 5G Privat dapat Menggantikan Wi-Fi

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB