Balon udara Google yang digunakan dalam proyek “Project Loon” kembali terdeteksi sedang terbang di atas wilayah udara Indonesia. Lintasan balon itu bisa dilihat melalui layanan Flightradar 24 yang menyajikan data penerbangan dari seluruh dunia.
Pantauan KompasTekno pada Minggu (22/3/2015) siang sekitar pukul 12.30 WIB, menurut Flightradar24, balon helium dengan kode “HBAL436” tersebut berada di atas laut Jawa, dengan ketinggian 67.000 kaki atau sekitar 20.400 meter dan sedang bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 37 knot.
Sebelumnya, lintasan yang ditampilkan Flightradar24 memperlihatkan bahwa balon itu terbang menyeberangi pulau Sulawesi, dimulai dari sekitar wilayah Taman Nasional Wakatobi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lintasan terbang balon Google Project Loon di atas laut jawa, sebagaimana ditampilkan Flightradar 24 pada Minggu (22/3/2015) siang sekitar pukul 12.30 WIB
Balon Google tidak mengganggu lalu lintas udara karena terbang jauh di atas ketinggian jelajah pesawat komersil yang biasanya berada di antara 35.000 kaki hingga 40.000 kaki (10.000 meter).
Sekitar pertengahan tahun lalu, balon Project Loon juga sempat terdeteksi melintas di sebelah ujung selatan Pulau Sumatera, di atas area sekitar Bandar Lampung.
Pergerakan balon Project Loon melintasi laut Jawa dapat diikuti melalui situs Flightradar24 dari tautan ini.
Selain di web, layanan Flightradar24 juga tersedia dalam bentuk aplikasi untuk platform Android dan iOS.
Tentang Project Loon
Project Loon adalah salah satu proyek Google untuk menghadirkan jaringan internet di lokasi yang terpencil dengan wahana balon yang berperan layaknya satelit.
Balon-balon yang digunakan dalam proyek ini terbang dengan menggunakan tenaga surya. Project Loon berencana memperluas cakupan jaringan internet dunia dengan membuat jaringan Wi-Fi di udara menggunakan balon.
Proyek Loon diharapkan bisa memberikan akses internet bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur tradisional.
Balon udara Google yang digunakan dalam Project Loon telah mulai diuji sejak Juni 2013 lalu. Saat itu ada sekitar 30 balon yang diluncurkan dari Selandia Baru dan memancarkan sinyal internet ke sejumlah penguji.
Semenjak itu, Google juga telah mengujicoba balon Project Loon di sejumlah negara lain, seperti Brazil pada Mei 2014 dan Australia pada Desember 2014.
Ke depannya, Project Loon akan terus dikembangkan lebih luas lagi dengan tujuan akhir membentuk “cincin” yang melingkari Bumi sehingga koneksi internet yang diterima di darat tidak terputus.
Oik Yusuf- Kompas Tekno
Sumber: Kompas.com, Minggu, 22 Maret 2015