Di Usia 25 Tahun, Wiwit Nurhidayah Menyandang 4 Gelar Akademik

- Editor

Minggu, 20 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada usia 25 tahun, semua orang akan fokus pada jalan hidupnya masing-masing. Demikian pula dengan Wiwit Nurhidayah. Bertekad untuk menjadi seorang ilmuwan, Wiwit berhasil menyandang empat gelar akademik di saat usianya yang masih 25 tahun.

Empat gelar tersebut, yaitu Sarjana Farmasi (S.Farm.), Apoteker (Apt.), Magister Sains (M.Si.,). Gelar terakhir, yaitu Doktor (Dr.) resmi disandangnya usai menjalani Sidang Terbuka pada Program Doktor Kimia Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran di Ruang Sidang Einsten Gedung Dekanat FMIPA Unpad, Jatinangor, Selasa (8/8/2023).

Wiwit berhasil meraih gelar Doktor di usia muda berkat program beasiswa PMDSU Kemendikbudristek RI. Lulus menjadi Sarjana dari Fakultas Farmasi Unpad 2018 akhir, Wiwit langsung ikut program Profesi Apoteker sembari mengajukan lamaran untuk program beasiswa PMDSU. Ia pun berhasil menjadi penerima beasiswa dan diterima pada Program Magister dan Doktor Kimia FMIPA Unpad. Proses kuliahnya tidak ia sia-siakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia pun berhasil lulus dengan predikat “Pujian” setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “The Cellular and Preclinical Evaluations of [125/131]Ialpha Mangostin as Radiopharmaceutical Candidate for Breast Cancer”.

“Jujur gak nyangka bisa sampai ke S-3, dan bahkan nggak ada bayangan mau jadi Doktor,” kata Wiwit saat diwawancarai Kanal Media Unpad.

Awalnya, Wiwit hanya menargetkan untuk mengambil studi sampai Magister terlebih dahulu baru kemudian menabung untuk melanjutkan ke program Doktor. Ia pun mendengar kisah tentang beasiswa PMDSU dari dosennya saat kuliah Sarjana. Setelah ditelusuri, ia pun memiliki ketertarikan untuk mengambil program tersebut.

Wiwit Nurhidayah. (Foto: Arif Maulana)

“Awalnya saya targetkan bisa dapat PMDSU pada 2021, tetapi alhamdulillah bisa dapat lebih cepat di 2019,” ujar perempuan yang lahir di Garut, 2 April 1998 tersebut.

Program Kimia menjadi pilihan program studi untuk melanjutkan kuliah. Kendati demikian, Wiwit menyadari bahwa selama ini ia belum terlalu menguasai ilmu kimia secara keseluruhan. Diakuinya, ia masih lemah pada beberapa bidang ilmu dari kimia.

Khawatir ketidakmampuannya tersebut akan menghambat proses belajar, nyatanya Wiwit dikelilingi lingkungan yang suportif. Dukungan muncul dari teman-teman seangkatannya, bahkan dari promotornya langsung, yaitu Prof. Dr. Toto Subroto, M.S., serta tim promotornya.

“Syukur teman-temannya juga suportif dan kebanyakan teman-teman saya juga dari Kimia, jadi biasanya belajar privat sama teman yang sudah lebih paham,” ujarnya.

Riset tesis dan disertasi yang dilakukan Wiwit merupakan lanjutan dari apa yang sudah ditelitinya dalam skripsi di bawah bimbingan Prof. apt. Muchtaridi, PhD, tentang potensi buah manggis. Dari hasil penelitiannya, Wiwit berhasil memublikasikan dua publikasi ilmiah pada jurnal Q-1 sebagai penulis pertama.

Tidak hanya dipromotori oleh dosen Unpad, riset Wiwit juga dipromotori oleh Prof. Tomoya Uehara, PhD, dari Chiba University, Jepang.

Berhasil meraih empat gelar akademik di usia muda, Wiwit masih berjibaku untuk mewujudkan cita-citanya. Karier keilmuannya tidak berhenti hanya sampai Doktor. Saat ini, ia berencana untuk melanjutkan studi Post-doctoral.

“Mungkin orang lain bilang oh udah dapat gelar tinggi lalu sudah. Buat saya ini bukan titik akhir tapi justru ini permulaan karena di titik ini saya masih merasa belum punya apa-apa. Masih masih banyak yang ingin dipelajari, ingin dicoba. Jadi harapannya meskipun sudah dapat gelar doktor ini saya akan tetap terus belajar untuk bisa menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.*

Arief Maulana 2023-08-09

Sumber:  https://www.unpad.ac.id/2023/08/di-usia-25-tahun-wiwit-nurhidayah-menyandang-4-gelar-akademik/ apabila mengutip konten berita ini.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif
Berita ini 13 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:11 WIB

Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB