Yoghurt selama ini dikenal sebagai minuman yang menyehatkan. Namun, ternyata banyak produk yoghurt yang mengandung gula tinggi. Untuk itu, masyarakat sebaiknya berhati-hati memilih yoghurt dan tidak menganggap yoghurt sebagai produk menyehatkan.
Kesimpulan itu berdasarkan hasil studi terhadap hampir 900 yoghurt yang dijual di berbagai pasar swalayan di Inggris. Riset yang dipimpin Leeds University menemukan, yoghurt organik termasuk paling manis karena mengandung lebih banyak gula per 100 gram dibanding minuman bersoda. Hanya yoghurt alami dan ala Yunani yang termasuk rendah gula.
Riste itu dilakukan tak lama setelah program pengurangan kadar gula diluncurkan. Ternyata, yoghurt sebagai penutup hidangan mengandung paling banyak gula yakni rata-rata 16,4 gram per 100 gram. Kategori ini juga termasuk beberapa produk yang tidak terdiri dari yoghurt seperti karamel krim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Produk yoghurt kedua terbanyak mengandung gula adalah yoghurt organik dengan rata-rata kadar gula 13,1 gram per 100 gram. Sementara yoghurt untuk anak-anak umumnya mengandung gula 10,8 gram per 100 gram, ekuivalen atau setara dengan lebih dari dua kubus gula. Sebagai perbandingan, minuman bersoda mengandung gula 9 gram per 100 gram.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO–Pengolahan Susu Sapi Lereng Merapi –Pekerja menuang susu sapi yang telah didinginkan hingga suhu 4 derajat Celcius di tempat penggolahan susu Koperasi Peternakan Sarono Makmur Cangkringan, Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (6/7/2011). Selain dijual dalam bentuk susu segar, susu sapi diolah menjadi susu pasteurisasi, yoghurt, dan keju mozarella.–Kompas/Ferganata Indra Riatmoko
National Health Service merekomendasikan, anak-anak berusia 4-6 tahun mengonsumsi gula tak lebih dari 19 gram atau lima kubus gula per hari. Adapun asupan gula bagi anak-anak berusia 7-10 tahun dianjurkan kurang dari 24 gram per hari. Untuk dikategorikan sebagai produk makanan dengan kadar gula rendah, maka kandungannya tak boleh lebih dari 5 gram per 100 g.
Studi yang dipublikasikan di BMJ Open itu membuat otoritas kesehatan mendorong kalangan industri mengurangi kadar gula yang dikonsumsi warga. ” Meski jika kita mengurangi konsumsinya, mayoritas yoghurt ini masih tak akan mengandung kadar gula rendah,” kata Dr Bernadette Moore, pemimpin studi itu.
” Masyarakat, termasuk para orangtua, akan terkejut mengetahui berapa banyak gula di dalam yoghurt,” ujarnya, Rabu (19/9/2018). Untuk itu, warga dianjurkan untuk membeli yoghurt alami dan mencampurkan itu dalam buah-buahan.–EVY RACHMAWATI
Sumber: Kompas, 24 September 2018