Merencanakan kuliah sudah tidak sesederhana dulu lagi. Hal paling penting, calon mahasiswa perlu mencermati kurikulum pendidikan, sejauh mana memberi bekal bagi mahasiswa untuk beradaptasi dengan masa depan.
Dengan demikian, ilmu yang didapat tidak usang. Calon mahasiswa perlu juga mewaspadai profesi yang akan tergerus kemajuan teknologi
Ina Liem, infopreneur seputar jurusan kuliah dan peta karier, di Jakarta, Rabu (2/12), mengatakan, masa depan ketenagakerjaan saat ini berubah, terutama karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Sebuah studi di Inggris oleh C Frey dan M Osborne tentang masa depan ketenagakerjaan menyebutkan, dari 702 macam profesi yang diteliti, banyak profesi yang berisiko tinggi tergantikan komputerisasi. Hal itu kebanyakan profesi yang mengandalkan pekerjaan repetitif, seperti kasir, call center, buruh, dan pengawas di pabrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam acara Macquarie Info Day, pekan lalu di Jakarta, dengan topik “The Sexiest Major In 21 Century”, Paul Schreier, Chief Operating Officer dari Macquarie University, menyatakan bahwa perguruan tinggi, termasuk Macquarie, harus selalu tanggap terhadap perubahan zaman dan inovatif dalam pembuatan kurikulum pengajaran. Dalam ilmu aktuaria, misalnya, yang umumnya masih diberikan berupa pelatihan non-gelar oleh perusahaan, Macquarie menawarkan program studi ini di universitas sebagai sebuah jurusan formal.
Terlibas zaman
Philomena Leung, pakar akuntansi dari Macquarie University, mengatakan, program studi Akuntansi yang masih menekankan pada materi kuliah model lama akan dilibas perkembangan teknologi dan perubahan zaman. Para pakar dan konsultan di negara maju mulai mengingatkan bahwa laporan yang hanya membahas aspek keuangan sudah tidak memadai. Investor, pemerintah, dan pemangku kepentingan lain butuh laporan yang lebih menyeluruh.
“Universitas tak punya pilihan selain berbenah. Jika tidak banyak keterampilan, para akuntan akan segera usang. Salah satu solusinya adalah dengan merombak kurikulum program studi Akuntansi dengan yang berwawasan ke depan,” kata Leung.
Ina mengatakan, suka atau tidak, dunia berubah cepat. Sejumlah perguruan tinggi ternama di luar negeri berancang-ancang mengganti mata kuliah dengan berbagai materi yang lebih menjawab persoalan di masa depan.
Perubahan ketenagakerjaan juga antara lain terjadi di bidang jurnalistik. Menurut Julian Knowles dari Macquarie University, dulu peliputan dilakukan oleh satu tim, yakni jurnalis, kamerawan video, juru foto dan sopir. Kini, jurnalis dituntut mampu melakukan semuanya sendiri. (ELN)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Desember 2015, di halaman 12 dengan judul “Waspadai Profesi yang Akan Tergerus Kemajuan Teknologi”.