Terapkan Metode Tumbuhkan Kreativitas

- Editor

Rabu, 23 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para guru sekolah dasar dituntut menerapkan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan kreativitas siswa. Kreativitas siswa dapat tumbuh jika didorong untuk belajar dari berbagai sumber dan lingkungan sekitar.

Hal tersebut disampaikan kepada sekitar 200 guru dari daerah Jabodetabek dan Bandung dalam seminar pendidikan “Peran Guru dalam Meningkatkan Karya Sains Kreatif pada Siswa SD” di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Tjut Rifameutia Umar Ali mengatakan, guru harus berinteraksi dengan cara yang memungkinkan siswa melatih keterampilan baru. “Guru harus memberikan pengalaman yang bervariasi agar siswa bisa mengeksplorasi minat mereka. Jika minatnya ditemukan, guru harus mengarahkan siswa fokus ke sana,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tjut menambahkan, siswa perlu didorong untuk mencari jawaban sendiri. Artinya, guru berperan sebagai motivator, yang tidak selalu memberikan jawaban secara langsung. Guru harus merangsang siswa untuk mencari jawaban dari berbagai sumber, seperti buku atau internet.

Selain itu, menurut Tjut, siswa juga perlu didorong untuk belajar dari sesama rekan sekelas. Dengan berdiskusi bersama anak yang seumur, siswa akan mampu menjelaskan suatu masalah dengan level pemahaman mereka sendiri.

Pada kesempatan yang sama, Novriana Sumarti, dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung, memaparkan, siswa perlu didorong untuk melakukan observasi dari kehidupan sehari-hari.

Salah satu cara, anak diajak mengobservasi apa yang terjadi saat perjalanan dari sekolah ke kantor. “Misalnya, selama perjalanan dia batuk-batuk karena polusi udara. Tanyakan apa penyebab polusi dan bagaimana mengatasinya,” ujar Novriana.(C04)

Sumber: Kompas Siang | 22 Maret 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB