Siswa SD Bikin Ular Tangga untuk Kaum Tunanetra

- Editor

Kamis, 29 September 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ular tangga menggunakan simbol braille.
Siswa Sekolah Dasar (SD) IT Bina Amal Semarang dan SD IT Al Islam Kudus, Hanun Dzatirrajwa dan Izza Aulia Putri Purwanto menciptakan permainan ular tangga khusus bagi kaum tunanetra.

Menurut Hanun, kaum tunanetra terutama anak-anak pasti membutuhkan sarana bermain yang memadai, tapi selama ini dari riset yang mereka lakukan, belum ada media permainan ular tangga khusus untuk kalangan tunanetra.

Selain itu, kesetiakawanan di antara kaum tunanetra juga sangat diperlukan untuk memupuk jiwa sosial mereka. Salah satunya media untuk memupuk kesetiakawanan yaitu melalui bermain ular tangga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami berinovasi membuat produk bernama ular tangga tunanetra yang khusus digunakan untuk anak tuna netra, media ini menggunakan simbol-simbol berbentuk angka braille,” kata Hanun kepada VIVA.co.id, saat ditemui di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Senin 26 September 2016.

57e918d78568e-permainan-ular-tangga-untuk-tunanetra-karya-siswa-sd_663_382Permainan ular tangga untuk tunanetra karya siswa SD (VIVA.co.id/Mitra Angelia)

Cara bermainnya seperti pada umumnya. Dadu cukup dilempar ke atas, setelah jatuh di lantai bagian atas dadu menunjukkan jumlah langkah poin. Sementara alur berupa ular dan tangga diganti menjadi alur panah.

Ide dari Hanun dan Izza masuk dalam salah satu dari karya National Young Inventor Awards (NYIA) yang dikompetisikan mulai Senin-Selasa, 26-27 September 2016. Untuk NYIA, 29 invensi terpilih dari 868 karya usulan.

Kompetisi Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan NYIA ini merupakan kerja sama LIPI dengan British Council melalui program Newton Fund dan didukung Intel Indonesia serta PT. Aneka Fermentasi Industri (AFI).
Oleh : Amal Nur Ngazis, Mitra Angelia

Sumber: VIVA.co.id – Senin, 26 September 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 18 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB