Pendidikan Tinggi Teknik Indonesia

- Editor

Kamis, 15 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sidang International Engineering Alliance (IEAM 2019) di Hongkong tanggal 12 Juni 2019 telah menetapkan secara aklamasi Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) sebagai provisional member dari Washington Accord (WA).

Dengan keanggotaan tersebut maka pendidikan tinggi teknik Indonesia diakui secara internasional, paling tidak oleh 20 negara anggota WA, di antaranya: Amerika Serikat, Inggris, Australia, Irlandia, Selandia Baru, Kanada, China, Taiwan, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Rusia, Afrika Selatan, dan Turki.

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Rektor UI Muhammad Anis memukul gong untuk menandai peresmian program studi Pendidikan Profesi Insinyur di Fakultas Teknik, di Kampus UI, Depok, Sabtu (24/3). KOmpas/ESTER LINCE NAPITUPULU

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

IABEE, dibentuk tahun 2014, adalah lembaga akreditasi independen dan non-profit yang bernaung di Persatuan Insinyur Indonesia (PII), sebagai satu satunya lembaga akreditasi internasional yang bersifat sukarela di Indonesia.

WA adalah kesepakatan internasional di antara lembaga- lembaga yang bertanggung jawab terhadap akreditasi program pendidikan tinggi teknik yang bersifat sukarela. Oleh karena itu lembaga yang dapat menjadi anggota WA adalah lembaga-lembaga independen non-pemerintah.

Meminimalkan impor tenaga ahli
Pengakuan internasional tersebut akan sangat membantu pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah dimulai sejak tahun 2015 dan ditargetkan selesai tahun 2020. Berdasarkan hasil kajian Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) untuk penyelesaian PSN dibutuhkan 237.987 sarjana teknik, sedangkan ketersediaan calon sarjana teknik secara nasional hanya 123.400 orang.

Seandainya kekurangan itu tak dapat dipenuhi secara nasional maka terpaksa mendatangkan sarjana teknik dari luar negeri. Para investor asing PSN pasti mengutamakan penggunaan sarjana teknik mereka sendiri karena lebih percaya dan memberi lapangan pekerjaan bagi kelompok mereka sendiri.

Dengan diakuinya sarjana teknik Indonesia maka peluang untuk berkarya di PSN sangat terbuka. Para investor asing tidak harus menggunakan tenaga ahlinya tetapi dapat menggunakan tenaga ahli dalam negeri. Peluang kerja sarjana teknik Indonesia di luar negeri semakin besar dan terbuka paling tidak di negara-negara anggota WA tersebut di atas.

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Laboratorium terhubung atau Honeywell -UGM connected laboratory di Fakultas Teknik Universitas Universitas Gadjah Mada diresmikan Menristekdikti Mohamad Nasir, Rabu (28/11/2018). Laboratorium untuk simulasi proses industri yang rumit membantu mahasiswa Fakuktas Teknik menjadi insinyur masa depan Indonesia yang siap menghadapi revolusi industri 4.0. KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Dengan adanya pengakuan tersebut maka Indonesia dapat meminimalkan impor tenaga ahli asing bahkan mampu mengekspor tenaga ahli. Dengan pengakuan itu, berarti pendidikan tinggi teknik Indonesia menghasilkan lulusan yang kemampuan dan kapasitasnya ekuivalen secara substansial dengan lulusan dari para anggota WA.

Pengakuan tersebut menunjukkan bahwa dunia internasional mengapresiasi reformasi pendidikan tinggi teknik Indonesia yang semula berbasis masukan sekarang berubah menjadi berbasis capaian. Reformasi tersebut adalah suatu keniscayaan agar pendidikan tinggi teknik bermakna bagi kemaslahatan masyarakat global.

(Satryo Soemantri BrodjonegoroDirjen Dikti 1999-2007, Guru Besar Emeritus ITB, dan Komite Eksekutif IABEE)

Sumber: Kompas, 15 Agustus 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Melayang di Atas Janji: Kronik Teknologi Kereta Cepat Magnetik dan Pelajaran bagi Indonesia
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 4 Juli 2025 - 17:25 WIB

Melayang di Atas Janji: Kronik Teknologi Kereta Cepat Magnetik dan Pelajaran bagi Indonesia

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB