Monyet Jantan Pilih Bersama Ayahnya

- Editor

Senin, 30 Maret 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kecenderungan dekat dengan salah satu orangtua ternyata juga ada pada primata, selain manusia, yakni monyet rhesus (Macaca mulatta), seperti dikutip dari BBC, Minggu (29/3).
Monyet rhesus jantan memilih bersama ayah atau kerabat laki-laki saat tahap kedewasaan tertentu, seperti dipublikasikan American Journal of Primatology. Anja Widdig, Doreen Langos, dan Lars Kulik dari Institut Antropologi Evolusi Max-Planck (Leipzig, Jerman) meneliti monyet rhesus liar di Pulau Cayo Santiago, Puerto Riko. Sejumlah peneliti menyensus berkala monyet-monyet itu sejak 1956 sehingga Widdig dan kolega bisa mengidentifikasi setiap individu dan mendata, monyet mana menghabiskan waktu dengan monyet mana dan mana yang terhubung secara genetis. Saat masih bayi, monyet dari kedua jenis kelamin sama-sama menghabiskan waktu dengan ibu dan kerabat ibu. Namun, saat bayi jantan tumbuh dewasa muda, mereka memilih menghabiskan waktu lebih banyak dengan ayah serta kerabat ayahnya. Alasannya, belum terlalu jelas. (BBC/JOG)
———-
Ukuran Manusia Beragam sejak ”Manusia Pertama”

Berdasarkan studi dari Universities of Cambridge and Tübingen (Jerman), yang dipublikasikan Journal of Human Evolution, Kamis (26/3), ukuran manusia (homo) beragam sejak ”manusia pertama”, Homo erectus, di Kenya, Afrika. Studi selama ini menyebut, ukuran manusia membesar beribu tahun setelah Homo erectus bermigrasi ke Eropa. Menurut Jay Stock, penulis pendamping dari University of Cambridge’s Department of Archaeology and Anthropology, ”Yang kami lihat kemungkinan keunikan karakteristik spesies, awal dari keberagaman.” Mereka membandingkan fosil dari situs-situs di Kenya, Tanzania, Afrika Selatan, dan Georgia di Benua Afrika. Didapati, ada variasi ukuran tubuh signifikan secara regional pada era pleistosen. Dari fosil kerangka dan serpihan tulang 1,77 juta hingga 1,7 juta tahun lalu ditemukan, di Afsel, ukuran tinggi rata-rata 1,5 meter. Grup lain di Koobi, Kenya, tinggi badan rata-rata 1,8 meter. Temuan ini menggugurkan pendapat ukuran tubuh sebesar manusia modern baru terjadi setelah migrasi ke Eurasia. (ScienceDaily/ISW)
———————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Maret 2015, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB