Mereka terbagi dalam tiga kelompok. Tim HEAVe-Exia dan Rajawali turun di kelas ”Future Concept”. Adapun CikaL turun di ”Urban Concept”. Tiap-tiap kelompok pesertanya 12-17 orang.
Manajer Tim Rajawali, Ananta Bagas (22), saat peluncuran tiga mobil ini di Kampus ITB, Senin (26/4), mengatakan, timnya mengusung mesin pemotong rumput Honda GX 35 cc dengan modifikasi karburator injeksi. Selain itu, diterapkan juga teknologi bearing keramik untuk meminimalkan gesekan roda sehingga putaran mesin tidak banyak memerlukan bahan bakar. Pengurangan gesekan juga dilakukan pada sistem kopling. Jika umumnya menggunakan kopling gesek, Rajawali mengembangkan kopling magnet aplikasi dari mesin pendingin udara. Seluruh badan kendaraan menggunakan serat fiber ringan.
”Hasilnya mobil seberat 50 kilogram dengan 1 penumpang yang mampu melaju 30 kilometer per jam dengan kebutuhan bensin 1 liter bensin oktan 95 untuk 1.000-1.500 km,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk kategori yang sama, Tim HEAVe-Exia mengembangkan mobil hemat bahan bakar ramah lingkungan. Kepala Divisi Mesin Tim HEAVe-Exia, Bentang Arief Budiman (21), mengatakan, konsep ramah lingkungan menggunakan bahan bakar metanol dan anyaman bambu sebagai pelapis badan mobil. Untuk mengemat bahan bakar, mesinnya menggunakan Kanzen 80 cc berbahan etanol serta meminimalkan penggunaan material logam. ”Berat 48 kg tanpa penumpang dan 100 kg dengan seorang penumpang,” ujar Bentang.
Kehidupan sehari-hari
Sementara itu, konsep yang diusung CikaL berbeda dari dua kelompok lain karena harus bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manajer Tim CikaL, Teuku Naraski Zahari (22), mengatakan, tidak seperti dua kendaraan lain yang menggunakan tiga roda, panitia mengharuskan kelas ”Urban Concept” menggunakan empat roda.
Untuk mewujudkannya, CikaL membangun badan kendaraan lebih besar dengan 2,5 m x 1,2 m x 1,2 m bermesin 125 cc dengan modifikasi sistem pembakaran injeksi dan drive by wire. Jika sebelumnya katup injektor dioperasikan mesin, CikaL menggunakan sistem elektronik menggunakan kabel sebagai penggerak utama. Gunanya untuk mengoptimalkan suhu, meringankan putaran mesin, dan meringankan berat kendaraan. CikaL menargetkan mobilnya menggunakan 1 liter bensin untuk menempuh 200 km dengan maksimal dua penumpang.
Rektor ITB Ahmaloka mengatakan, ketiga mobil ini seakan menjawab tantangan dunia otomotif masa depan. (CHE)
Sumber: Kompas, Selasa, 27 April 2010 | 04:32 WIB