ITB Buat Tiga Mobil Hemat Energi

- Editor

Selasa, 27 April 2010

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa Institut Teknologi Bandung mengembangkan tiga mobil hemat bahan bakar dan ramah lingkungan untuk ikut serta dalam ”Kompetisi Shell Eco-Marathon 2010” di Sirkuit Sepang, Malaysia, 8-10 Juli. Mereka akan bersaing dengan 112 tim dari 12 negara, seperti Jepang, China, Singapura, dan India.

Mereka terbagi dalam tiga kelompok. Tim HEAVe-Exia dan Rajawali turun di kelas ”Future Concept”. Adapun CikaL turun di ”Urban Concept”. Tiap-tiap kelompok pesertanya 12-17 orang.

Manajer Tim Rajawali, Ananta Bagas (22), saat peluncuran tiga mobil ini di Kampus ITB, Senin (26/4), mengatakan, timnya mengusung mesin pemotong rumput Honda GX 35 cc dengan modifikasi karburator injeksi. Selain itu, diterapkan juga teknologi bearing keramik untuk meminimalkan gesekan roda sehingga putaran mesin tidak banyak memerlukan bahan bakar. Pengurangan gesekan juga dilakukan pada sistem kopling. Jika umumnya menggunakan kopling gesek, Rajawali mengembangkan kopling magnet aplikasi dari mesin pendingin udara. Seluruh badan kendaraan menggunakan serat fiber ringan.

”Hasilnya mobil seberat 50 kilogram dengan 1 penumpang yang mampu melaju 30 kilometer per jam dengan kebutuhan bensin 1 liter bensin oktan 95 untuk 1.000-1.500 km,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk kategori yang sama, Tim HEAVe-Exia mengembangkan mobil hemat bahan bakar ramah lingkungan. Kepala Divisi Mesin Tim HEAVe-Exia, Bentang Arief Budiman (21), mengatakan, konsep ramah lingkungan menggunakan bahan bakar metanol dan anyaman bambu sebagai pelapis badan mobil. Untuk mengemat bahan bakar, mesinnya menggunakan Kanzen 80 cc berbahan etanol serta meminimalkan penggunaan material logam. ”Berat 48 kg tanpa penumpang dan 100 kg dengan seorang penumpang,” ujar Bentang.

Kehidupan sehari-hari

Sementara itu, konsep yang diusung CikaL berbeda dari dua kelompok lain karena harus bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manajer Tim CikaL, Teuku Naraski Zahari (22), mengatakan, tidak seperti dua kendaraan lain yang menggunakan tiga roda, panitia mengharuskan kelas ”Urban Concept” menggunakan empat roda.

Untuk mewujudkannya, CikaL membangun badan kendaraan lebih besar dengan 2,5 m x 1,2 m x 1,2 m bermesin 125 cc dengan modifikasi sistem pembakaran injeksi dan drive by wire. Jika sebelumnya katup injektor dioperasikan mesin, CikaL menggunakan sistem elektronik menggunakan kabel sebagai penggerak utama. Gunanya untuk mengoptimalkan suhu, meringankan putaran mesin, dan meringankan berat kendaraan. CikaL menargetkan mobilnya menggunakan 1 liter bensin untuk menempuh 200 km dengan maksimal dua penumpang.

Rektor ITB Ahmaloka mengatakan, ketiga mobil ini seakan menjawab tantangan dunia otomotif masa depan. (CHE)

Sumber: Kompas, Selasa, 27 April 2010 | 04:32 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB