Iqbal Elyazar: Jadikan Epidemiologi Memandu Indonesia

- Editor

Rabu, 20 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Iqbal Elyazar (45), epidemiolog dari Eijkman Oxford Clinical Research Unit, terus bekerja untuk meneliti Covid-19 dan memberikan masukan pada pemerintah agar dapat mengambil keputusan tepat dalam mengatasi pandemi ini.

ARSIP PRIBADI–Iqbal Elyazar, ahli epidemi dan peneliti pada Eikman Oxford Clinical Research Unit

Ilmu pengetahuan seharusnya bisa memandu kita menghadapi Covid-19. Epidemiologi, ilmu yang dibangun sejak ratusan tahun silam dengan tujuan memahami bagaimana cara penyakit menyerang dan menular, menjadi garda depan untuk mencarikan jalan keluar itu. Ini pula yang ditunjukkan di sejumlah negara yang saat ini dianggap cukup berhasil mengendalikan wabah, seperti Taiwan, Vietnam, hingga Selandia Baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Indonesia sebenarnya juga punya banyak epidemiolog. Namun, epidemiologi belum memandu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi wabah karena lebih dominannya keputusan ekonomi politik, serta narasi antisains.

Bahkan, menurut Iqbal Elyazar (45), epidemiolog dari Eijkman Oxford Clinical Research Unit, dalam tulisannya bersama sejawat pada 6 Mei 2020, hingga 68 hari sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan, Indonesia belum memiliki kurva epidemi yang sesuai standar.

Padahal, kurva ini merupakan ukuran perjalanan pandemi, menentukan sumber dan kapan terjadi penularan, menentukan puncak epidemi, memperkirakan akhir pandemi, hingga mengevaluasi efektivitas pengendalian. Tanpa kurva ini, kita seperti melawan wabah dengan mata tertutup.

Tak hanya menyampaikan masukan kepada pemerintah melalui keterlibatannya di Forum Ilmuwan Muda Indonesia dan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia, doktor lulusan Universitas Oxford, Inggris, ini juga menyampaikan perspektifnya lagsung kepada publik, baik melalui tulisan sendiri maupun jadi narasumber di sejumlah media massa. Bagi Iqbal, publik yang melek pengetahuan sangat penting dalam menghadapi wabah ini.

Sebagai ilmuwan muda, kritik Iqbal kerap terbilang tajam, tetapi semuanya didasarkan pada fakta, dan diharapkan bisa mendorong perbaikan. Tak hanya mengkritik, bersama sejumlah ilmuwan lain yang tergabung dalam Laporcovid19.org, Iqbal juga terlibat dalam pengumpulan data, memberikan analisis, serta rekomendasi kepada pemerintah daerah yang bersedia berkolaborasi.

”Semua negara saat ini menghadapi Covid-19. Kepemimpinan, kebersamaan, dan daya tahan bangsa sedang diuji. Semua orang harus berkontribusi agar kita bisa melalui pandemi ini dan membangun Indonesia yang lebih baik ke depan,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (19/5/2020).

Oleh AHMAD ARIF

Editor: ILHAM KHOIRI

Sumber: Kompas, 20 Mei 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
Pemuda Jombang ini Jelajahi Tiga Negara Berbeda untuk Menimba Ilmu
Mochammad Masrikhan, Lulusan Terbaik SMK Swasta di Jombang yang Kini Kuliah di Australia
Usai Lulus Kedokteran UI, Pemuda Jombang ini Pasang Target Selesai S2 di UCL dalam Setahun
Di Usia 25 Tahun, Wiwit Nurhidayah Menyandang 4 Gelar Akademik
Cerita Sasha Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Unair, Pernah Gagal 15 Kali Tes
Sosok Amadeo Yesa, Peraih Nilai UTBK 2023 Tertinggi se-Indonesia yang Masuk ITS
Profil Koesnadi Hardjasoemantri, Rektor UGM Semasa Ganjar Pranowo Masih Kuliah
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Kamis, 28 September 2023 - 15:05 WIB

Pemuda Jombang ini Jelajahi Tiga Negara Berbeda untuk Menimba Ilmu

Kamis, 28 September 2023 - 15:00 WIB

Mochammad Masrikhan, Lulusan Terbaik SMK Swasta di Jombang yang Kini Kuliah di Australia

Kamis, 28 September 2023 - 14:54 WIB

Usai Lulus Kedokteran UI, Pemuda Jombang ini Pasang Target Selesai S2 di UCL dalam Setahun

Minggu, 20 Agustus 2023 - 09:43 WIB

Di Usia 25 Tahun, Wiwit Nurhidayah Menyandang 4 Gelar Akademik

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB