Hutan Tropis Benteng Terakhir

- Editor

Selasa, 10 Juli 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hutan tropis memegang peran krusial. Namun, langkah penghentian deforestasi berjalan tersendat. Padahal, hutan adalah benteng kehidupan kita yang terakhir. Udara dan air kehidupan mahluk hidup berasal dari sana.

Dua hari di Oslo, Norwegia, 27-28 Juni 2018, hutan tropis menjadi “primadona”. Acara ini dihadiri sekitar 500 orang dari berbagai latar belakang: politisi, pejabat pemerintah pusat, pejabat pemerintah daerah, pengusaha swasta, peneliti, akademisi, lembaga swadaya masyarakat non-pemerintah, masyarakat adat.

Forum bertajuk “Oslo Tropical Forest Forum” (OTFF) tersebut merupakan “perayaan” 10 tahun disepakatinya skema pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi lahan (REDD+) masuk dalam Kerangka Kerja PBB pada Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC). Norwegia menjadi tuan rumah untuk konferensi dua hari tersebut sebab selama ini amat progresif memberikan pendanaan untuk negara-negara pemilik hutan tropis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tepat di hari pembukaan konferensi, Global Forest Watch bersama World Resources Institute merilis data penelitian mengenai luasan tutupan hutan yang hilang (tropical tree cover loss) sepanjang tahun 2017 hasil pemantauan satelit Landsat. Penelitian dilakukan bersama University of Maryland.

KOMPAS/BRIGITTA ISWORO LAKSMI–Frances Seymour dari World Resources Institute memandu acara penutupan Oslo Tropical Forest Forum, Kamis (28/6/2018), di Oslo, Norwegia.

Dari grafis nampak, pengurangan tutupan pohon tropis pada 2017 meningkat lebih dari 50 persen dibanding pada tahun 2011. Perbandingan hanya bisa dilakukan dengan data tahun 2011 karena data tahun 2011-2017 diolah dengan algoritma yang berbeda dengan data 2001-2010.

Pengurangan tutupan pohon tropis pada 2017 meningkat lebih dari 50 persen dibanding pada tahun 2011.

Elizabeth Dow Goldman analis geospasial dari GIS (Geospatial Information System) untuk GFW menulis, University of Maryland berencana memproses kembali data-data tersebut dengan menggunakan satu algoritma.

Muncul kekhawatiran bahwa proses menghutan kembali secara alamiah di masa mendatang akan terhambat. Sebab, bencana iklim seperti kebakaran akibat suhu tinggi dan badai tropis berperan besar pada deforestasi. Kejadian badai tropis dan kekeringan semakin sering terjadi seiring meningkatnya fenomena pemanasan global.

Kehabisan waktu
Pakar sistem bumi, meteorologi, dan iklim dari Brasil, Carlos Nobre, menegaskan bahwa kita telah kehabisan waktu.

Dia merujuk pada target pembatasan kenaikan suhu bumi di bawah dua derajat celsius atau 1,5 derajat celsius dengan kerja lebih keras, sesuai Kesepakatan Paris (Paris Agreement). Dengan kondisi iklim saat ini, “Saya tidak bisa menjamin bahwa hutan tropis masih memiliki kemampuan memulihkan diri secara alamiah.”

Dengan kondisi iklim saat ini, Saya tidak bisa menjamin bahwa hutan tropis masih memiliki kemampuan memulihkan diri secara alamiah.

“Meski kita hentikan deforestasi sekarang juga di seluruh planet, dan hutan tropis menyerap emisi di atmosfer, itu tidak mencukupi jika kita tidak bergegas. Kita tidak bisa melakukannya secara bertahap,” tegasnya. Hutan tropis dikatakan berpotensi menyerap 30 persen emisi karbon global.

Menurut kumpulan para ahli sedunia untuk perubahan iklim, Intergovernmental Panels on Climate Change (IPCC), bahkan kontribusi negara-negara anggota UNCCC dalam mengurangi emisi, hanya mampu mencapai dua pertiga target penurunan emisi untuk mencapai batas kenaikan dua derajat celsius.

Menyusul kesepakatan lebih dari 190 negara, organisasi non-pemerintah, dan korporasi menandatangani Deklarasi New York 2014, lahirlah TFA 2020. Mereka bersepakat menghentikan deforestasi secara total (zero deforestation) pada rantai suplai daging sapi, kelapa sawit, kedelai, dan bubur kertas pada 2020.

Tak sekadar pohon
Di sepanjang konferensi yang berlangsung selama dua hari tersebut, selain kisah sukses seperti berkurangnya deforestasi Brasil-meski sekarang meningkat lagi-, dan sukses Rumania menciptakan perangkat untuk mengikuti jejak produk hasil hutan, aroma pengakuan bahwa dunia berjalan amat lambat dalam mengatasi deforestasi terus muncul di arena konferensi.

Dihadapkan pada data deforestasi, langkah menghentikan deforestasi menjadi tak berarti. Hilangnya pohon sudah di tingkat kritis. Semua langkah selama ini rupanya tak cukup lagi.

Dihadapkan pada data deforestasi, langkah menghentikan deforestasi menjadi tak berarti. Hilangnya pohon sudah di tingkat kritis.

Apa yang menghilang dari kesadaran kita? Kita rupanya kehilangan kemampuan menyadari bahwa hutan tak sekadar sekumpulan pohon. Di sana ada keanekaragaman hayati sumber beragam kehidupan. Hutan adalah penyimpan gas rumah kaca. Hutan tropis adalah rumah kehidupan. Dari sana mahluk hidup mendapatkan air dan udara yang vital bagi kehidupan. Hutan tropis adalah benteng kehidupan kita yang terakhir.–BRIGITTA ISWORO LAKSMI

Sumber: Kompas, 10 Juli 2018

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB