Era Baru Komputer Stik

- Editor

Sabtu, 9 Mei 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tahun 1971, untuk menjalankan ponsel pintar generasi saat ini dibutuhkan prosesor- prosesor dengan lebar seukuran lapangan sepak bola. Saat itu masih era Intel 4004, mikroprosesor pertama dengan performa 740 kilohertz.


Gordon Moore pada 1965 meyakini jumlah transistor dalam sekeping sirkuit terintegrasi (IC) akan bertambah seiring waktu. Sepuluh tahun kemudian, ia meyakini, peningkatan transistor sebanyak dua kali lipat akan terjadi setiap dua tahun.

Country Manager Intel Indonesia, Harry K Nugraha mengatakan, setiap tahun selalu diupayakan mengecilkan ukuran transistor agar muat lebih banyak untuk prosesor. Sekeping prosesor generasi saat ini memiliki miliaran transistor dengan arsitektur tersendiri berukuran 14 nanometer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

ef96be5f3c1b4a6cb8cb22321fb5c151Terdapat 2.300 transistor di prosesor 4004, sementara generasi kelima prosesor Intel memiliki 1,3 miliar transistor dengan ukuran hampir sama. Prosesor generasi saat ini memiliki performa 3.500 kali lebih baik, 90.000 kali lebih efisien konsumsi dayanya, dan 60.000 kali lebih murah.

unnamedKalkulasi yang diproses komputer sebesar lemari baju di masa lalu kini dengan mudah dilakukan komputer jinjing. Namun, itu belum cukup. Kita telah memasuki era baru, era komputer stik.

Sebesar dua jari
Dalam peluncuran generasi terbaru prosesor Intel di Jakarta, Selasa (5/5), Hermawan Sutanto, Channel Sales Director Intel, mengacungkan stik berukuran 12 sentimeter x 3 sentimeter sambil memperkenalkan namanya: Intel Compute Stick. Inilah generasi komputer stik.

Lebar perangkat ini seperti dua jari yang dijajarkan. ”Ini komputer yang bisa Anda bawa ke mana-mana,” kata Hermawan.

Komputer stik bisa menggunakan layar mana pun asalkan memiliki colokan HDMI (high-definition multimedia interface). Colokan ini lumrah ditemui di televisi layar datar berbagai merek.

Komputer stik bisa menggunakan televisi sebagai layar sehingga bisa menjadikan televisi untuk mengolah dokumen, berselancar internet dengan koneksi Wi-Fi, menonton film, hingga main gim. Jika sedang dalam perjalanan, televisi di hotel pun bisa digunakan.

Intel menyiapkan dua versi komputer stik, yakni versi Windows 8.1 dan versi Linux Ubuntu. Versi Windows memiliki prosesor Intel Atom empat inti dengan RAM 2 gigabyte serta kapasitas penyimpanan internal 32 gigabyte, sementara versi Ubuntu memiliki RAM 1 gigabyte dan kapasitas penyimpanan internal 8 gigabyte.

Butuh perangkat input, seperti papan tuts, tetikus, atau gamepad yang terhubung melalui Bluetooth atau USB. Satu lubang USB di komputer stik juga bisa dihubungkan ke flashdisk atau hardisk eksternal. Produk ini juga memiliki lubang kartu memori SD.

Aplikasi Steam In-Home Streaming milik Steam telah terpasang di perangkat ini. Fungsinya menjalankan permainan dari komputer lain yang berada di jaringan yang sama. Misal, memainkan gim Grand Theft Auto V di layar TV yang dilengkapi komputer stik yang dihubungkan ke komputer lain yang mumpuni.

Saat ini Intel bersiap memasarkan komputer stik di Indonesia dalam waktu dekat. Hermawan memastikan harganya tidak akan melampaui Rp 2 juta.

Ulasan komputer stik

Kompas berkesempatan mencoba perangkat tersebut. Sesuai janji, perangkat ini memang memberikan kemudahan menjalankan komputer di televisi atau monitor HDMI. Komputer stik tidak memiliki sumber daya sendiri sehingga harus dihubungkan adaptor 2 ampere yang sudah disertakan.

Tidak sampai 10 detik, komputer stik menyala dan menampilkan layar pembuka Windows 8.1. Karena televisi tidak didesain untuk layar sentuh, mengoperasikannya menggunakan tetikus. Namun secara umum, begitu komputer stik dinyalakan, televisi resmi menjadi komputer. Berbagai aplikasi bisa dipasang.

Salah satu gim yang dijajal adalah Asphalt 8 dengan genre balap mobil. Saat beban komputasi meningkat, terdengar suara berdenging dari kipas kecil pada perangkat, tetapi tidak mengganggu.

Sebagai komputer sekunder, komputer stik menjadi pilihan tepat.

Persaingan sengit
Komputer stik, PC stik, Android on stick, atau apa pun sebutannya, komputer format kecil kini terus berkembang. Sejumlah produsen perangkat papan atas gencar memperkenalkan produk.

Selain Intel, Google pun segera mengeluarkan Chromebit. Jika komputer stik Intel memakai sistem operasi Windows dan Linux Ubuntu, Chromebit menggunakan sistem operasi Chrome.

Jika komputer stik Intel direncanakan dijual di bawah Rp 2 juta, belum jelas apakah Chromebit akan masuk Indonesia. Namun disebutkan akan dijual di bawah 100 dollar AS.

Chromebit menggunakan prosesor Rockchip RK 3288 dengan Quad Core Mali 760 graphics. Ia dilengkapi 2GB RAM, 16 GB solid state storage, 2×2 dual-band 802.11ac Wi-Fi, Bluetooth 4.0, dan port USB 2.0. Spesifikasi ini cukup untuk sekadar berselancar di internet atau menunjang aktivitas produktif seperti menulis atau membuat presentasi.

Produsen asal Tiongkok telah lebih dulu mengeluarkan komputer stik. Salah satunya Meegopad T01 dengan sistem operasi Windows. Kemudian ada MK808B yang menggunakan sistem operasi Android.(DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO/PRASETYO EKO P)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 8 Mei 2015, di halaman 35 dengan judul “Era Baru Komputer Stik”.

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB