Dorong Integrasi Tiket dengan Moda Angkutan Lain
PT Transportasi Jakarta segera memberlakukan tiket elektronik atau e-tiket untuk penumpang transjakarta di Koridor 4 dan 6. Untuk tahap awal, uji coba penggunaan tiket elektronik di kedua koridor itu akan diberlakukan selama sepekan, yakni mulai Sabtu (14/2) hingga Jumat pekan depan.
Koridor 4 (Pulogadung-halte Dukuh Atas) dan Koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) ini merupakan dua koridor transjakarta tersisa yang belum resmi menerapkan tiket elektronik. Sepuluh koridor lain menerapkan tiket elektronik sejak akhir tahun 2014.
Humas PT Transportasi Jakarta (PT Transjakarta) Sri Ulina mengatakan, pemasangan sistem di gerbang masuk halte dilakukan bertahap sejak Januari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Awalnya, sistem untuk membaca kartu uang elektronik dipasang di gerbang yang ada di halte-halte ujung. Sekarang, di semua halte di kedua koridor ada,” kata Ulina, Kamis (12/2).
Halte di kedua koridor itu, menurut Ulina, sudah bisa membaca kartu uang elektronik yang diterbitkan enam bank bekerja sama dengan PT Transjakarta. Keenam kartu uang elektronik itu adalah Flazz BCA, e-Money Bank Mandiri, Tapcash BNI, Brizzi BRI, Jakcard Bank Jakarta, dan Mega Cash Bank Mega.
Selama masa uji coba, loket di kedua koridor itu masih menjual tiket kertas. Namun, petugas akan menyarankan pengguna untuk memakai tiket elektronik. Penjualan dan isi ulang kartu uang elektronik akan dilakukan juga di halte-halte kedua koridor itu. Saat ini, rata-rata jumlah penumpang transjakarta 330.000 orang per hari pada hari kerja.
Integrasi
Koordinator Suara Transjakarta David Tjahjana menyambut baik penggunaan uang elektronik di koridor 4 dan 6. ”Tiket elektronik di seluruh koridor memudahkan pengguna transjakarta karena pengguna tidak harus menyediakan kartu uang elektronik dan uang tunai. Beberapa kartu juga bisa dipakai untuk tiket KRL,” kata David.
Dia berharap, Pemprov DKI Jakarta dan PT Transjakarta segera mencari solusi atas pembayaran tiket angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) dan kopaja yang menggunakan jalur transjakarta.
”Selama ini, penumpang APTB dan kopaja yang naik dari halte transjakarta yang sudah memakai kartu uang elektronik harus membayar tiket transjakarta dan mengeluarkan uang tambahan untuk tiket APTB dan kopaja,” ujarnya.
David yang juga anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengatakan, DTKJ merekomendasikan agar operasional APTB dan bus kota lain disinergikan oleh PT Transjakarta. Bus yang menggunakan jalur transjakarta dibayar berdasarkan kilometer yang ditempuh selama bus berada di jalur transjakarta. (ART)
Sumber: Kompas, 13 Februari 2015
Posted from WordPress for Android