Deteksi Antibodi Portabel untuk Beragam Virus

- Editor

Kamis, 28 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harapan untuk mempercepat pemeriksaan virus korona baru pemicu Covid-19 tumbuh. Para peneliti mendeteksi antibodi terhadap infeksi virus influenza A dalam serum darah dalam 20 menit dan bisa dipakai untuk virus lain.

Para peneliti berhasil mendeteksi antibodi terhadap infeksi virus influenza A dalam serum darah dalam waktu 20 menit, menggunakan alat analisis portabel. Dengan memodifikasi reagen, teknologi ini dapat digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang memicu Covid-19.

Metode reaksi rantai polimerase (PCR) pada umumnya digunakan untuk mendeteksi genom virus, tetapi prosedurnya yang rumit membutuhkan waktu cukup lama. Metode lain melibatkan pendeteksi antibodi yang diproduksi dalam tubuh sebagai reaksi terhadap infeksi virus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, metode deteksi antibodi yang banyak digunakan kerap tidak akurat karena keberadaan antibodi umumnya ditentukan oleh penglihatan. Misalnya, test cepat berbasis antibodi yang banyak dipakai untuk memeriksa Covid-19 di sejumlah negara, termasuk di Indonesia, disebut hanya memiliki akurasi sekitar 30 persen.

Keine Nishiyama, mahasiswa doktoral di Sekolah Pascasarjana Ilmu dan Teknik Kimia Universitas Hokkaido, dan profesornya, Manabu Tokeshi, berhasil mengembangkan metode baru deteksi virus secara cepat berbasis antibodi. Metode ini didasarkan pada immunoassay polarisasi fluoresensi konvensional (FPIA) yang memiliki akurasi relatif baik, tetapi dengan ukuran alat lebih kecil dan portabel. Alat analisis hanya memiliki berat 5,5 kilogram.

”Alat analisis kami ini dapat digunakan untuk melakukan tes terhadap infeksi virus lainnya jika reagennya disesuaikan,” kata Tokeshi dalam siaran pers di Eurekalert.org, Kamis (21/5/2020). Hasil temuan mereka ini sebelumnya telah dipublikasikan di jurnal Sensors and Actuators B: Chemical.

Menurut Tokeshi, dengan mereproduksi fragmen protein spike yang diekspresikan dalam virus korona baru ini dan menggunakannya sebagai reagen, alat yang diciptakannya dapat mendeteksi antibodi yang dipicu infeksi virus ini.

Sebelumnya, mereka juga telah berhasil mengembangkan reagen untuk mendeteksi antibodi virus avian influenza anti-H5, protein berlabel fluorescein yang hanya berikatan dengan antibodi. Reagen dibuat dengan mereproduksi fragmen protein hemagglutinin (HA), yang diekspresikan pada permukaan virus flu burung H5, melalui rekombinasi gen dan dengan memberi label molekul-molekul fluoresen ke fragmen-fragmen tersebut.

Untuk melakukan pengukuran, serum yang dikumpulkan dari burung dicampur dengan reagen dan dibiarkan selama 15 menit. Campuran disuntikkan ke dalam perangkat mikrofluida dan diukur dengan penganalisis polarisasi fluoresensi portabel.

Pergerakan molekul dari pereaksi yang diikat dengan antibodi akan lebih kecil dalam cairan, menghasilkan derajat polarisasi yang berbeda dari pereaksi yang tidak terikat dengan antibodi. Sistem ini, menurut Nishiyama, dapat mendeteksi antibodi virus avian influenza anti-H5 dengan hanya 2 mikroliter sampel serum dan dalam waktu 20 menit.

Oleh AHMAD ARIF

Editor EVY RACHMAWATI

Sumber: Kompas, 27 Mei 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB