Anak SD di Kabupaten Bandongan Memakai Skype untuk Diskusi

- Editor

Sabtu, 10 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Teknologi digital membuat komunikasi antarlokasi, antardaerah, antarpulau, dan antarbenua menjadi semakin cepat, murah, dan efisien. Teknologi itu sudah tersedia, tinggal kita mau atau tidak untuk menggunakannya. Hal ini dibuktikan dengan kemajuan teknologi pembelajaran yang dilakukan oleh anak-anak SD di Kabupaten Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pemakaian internet tidak hanya untuk browsing atau berselancar membuka situs web yang menarik atau sekadar berkirim surat elektronik (e-mail). Melalui aplikasi video yang disediakan Microsoft, anak dan guru bisa berdiskusi secara lebih hidup dengan teman-teman mereka yang berada di luar negeri.

Siswa-siswi dari 10 SD di Kecamatan Bandongan tersebut saat ini sudah melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan video call lewat program Skype. Melalui program itu, para siswa mampu mengeksplorasi tentang berbagai hal yang ada di luar sekolah, luar kota, bahkan hingga luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/REGINA RUKMORINI–Puluhan guru mengikuti program Hack The Classroom (HTC) 2018, Kamis (8/11/2018), di SD Negeri Bandongan 3, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

”Sejak September lalu, melalui program pembelajaran lewat Skype ini, para siswa sudah belajar dan mengeksplorasi tentang berbagai hal yang ada di Kanada, Hong Kong, dan Bulgaria,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Bandongan Haryono, Kamis (8/11/2018).

Program pembelajaran menggunakan Skype ini dilakukan menggunakan laptop. Komunikasi dan pembelajaran melalui Skype hingga ke luar negeri ini, menurut Haryono, dilakukan melalui kerja sama dengan sekolah dan warga Indonesia yang kebetulan menjadi guru di luar negeri.

Haryono mengatakan, anak-anak sangat antusias dengan program pembelajaran ini. Menyikapi hal itu, maka pihak dinas pun akan terus berupaya agar teknologi Skype untuk pembelajaran nantinya bisa dilaksanakan di 29 SD di Kecamatan Bandongan.

Program pembelajaran melalui Skype ini awalnya dilakukan di SD Negeri Banyuwangi 1, kemudian diperluas hingga ke 10 SD.

Kepala SD Banyuwangi 1 Samiran mengatakan, di SD Banyuwangi 1, program pembelajaran melalui Skype sudah dilaksanakan hingga enam kali. Sekolah, dalam hal ini, memanfaatkannya untuk mata pelajaran IPS.

Tidak sekadar untuk belajar, Microsoft Indonesia pada tahun ini juga melibatkan 700 guru dari 15 sekolah untuk bersama-sama berdiskusi melalui Skype dalam programHack The Classroom (HTC). Dalam program HTC ini, para guru bisa saling berbagi tentang cara-cara menyelesaikan masalah dalam kegiatan belajar- mengajar bersama murid di dalam kelas.

Microsoft Innovative Educator Expert, Solehudin Al Ayubi, mengatakan, program HTC ini mulai dilaksanakan sejak 2015, dan hingga saat ini total guru yang terlibat sudah mencapai lebih dari 1.000 orang.

Menurut Solehudin, tidak sekadar berhenti pada kegiatan pembelajaran dan diskusi antarguru, dia juga sudah mengusulkan agar program Skype ini bisa dipakai untuk agenda-agenda dinas, seperti rapat.

”Di Kecamatan Bandongan, banyak sekolah yang berada di daerah jauh, terpencil, atau berada di sekitar kawasan gunung. Bertemu atau rapat melalui Skype akan menjadi sarana yang jauh lebih efektif dan memudahkan bagi semuanya,” ujar Solehudin.–REGINA RUKMORINI

Sumber: Kompas, 9 November 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB