Sekolah Waswas Hadapi UN Daring

- Editor

Selasa, 3 Maret 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekolah-sekolah negeri mengkhawatirkan ujian nasional dalam jaringan (online) yang kemungkinan diadakan pada pekan kedua April. Penyebabnya, beberapa sekolah belum memiliki sarana komputer yang sesuai dengan kebutuhan ujian. Apabila siswa harus bergiliran memakai komputer, ujian terpaksa dibagi ke dalam beberapa sesi.

Untuk wilayah DKI Jakarta ada 56 sekolah yang terdiri dari SMP, SMA, dan SMK negeri dan swasta yang ditunjuk menjadi sekolah percontohan. Sebanyak 39 sekolah merupakan sekolah negeri, termasuk SMAN 34 di Pondok Labu, Jakarta Selatan.

7e382f0c51d440e8a8a95d091b2ad18fSekolah ini cemas dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional dalam jaringan (UN daring). Masalahnya, fasilitas komputer mereka tidak sebanding dengan jumlah siswa yang akan ikut ujian. Peraturan meminta perbandingan antara komputer dan siswa adalah 1:3, sedangkan di SMAN 34 hanya ada 40 komputer yang siap pakai. “Total siswa kelas XII yang akan ikut UN adalah 278 orang. Jumlah sesi ujian untuk setiap mata pelajaran hanya boleh tiga kali dalam satu hari,” kata Kepala SMAN 34 Pondok Labu Mukhlis di Jakarta, Senin (2/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena itu, ia mempertimbangkan untuk mengizinkan siswa membawa komputer jinjing (laptop) milik pribadi agar bisa dipakai saat UN. Dua pekan lalu, sekolah menambah jaringan internet agar cakupannya lebih luas dan kuat. Semua demi berjaga-jaga agar internet tetap stabil pada saat UN daring berlangsung.

“Menurut draf yang diterima dari dinas pendidikan, UN akan dimulai pada pekan pertama April. Tapi, kalau sarana belum siap seperti sekarang, kami cemas,” kata Mukhlis. Ia juga mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya kesalahan program di saat UN. Ia memiliki pengalaman mengikuti uji kompetensi guru pada tahun 2012. Pada saat itu, beberapa soal tidak bisa tampil di layar komputer. Dampaknya, nilai yang keluar rendah. Padahal, itu akibat kesalahan teknis.

SMK lebih siap
Berbeda dengan SMA, SMK relatif lebih siap dalam menghadapi UN daring. Mereka memiliki komputer yang lebih banyak. SMKN 6 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, misalnya, memiliki 150 komputer siap pakai. Para siswa yang terdiri atas 276 orang akan dibagi dalam tiga sesi. Setiap sesi terdiri atas 90 orang.

“Setiap komputer menggunakan internet kabel agar koneksi stabil. Nanti, pada hari H, para siswa akan menerima kata sandi agar bisa masuk ke situs UN,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 6 Kebayoran Lama Tuti Rohana.

Sesuai jadwal, SMKN 6 akan melangsungkan UN daring pada 13-16 April 2015. Menurut rencana, pekan depan mereka akan melangsungkan uji coba UN menggunakan aplikasi yang diunduh dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Dalam aplikasi itu ada contoh soal yang lebih kurang mirip dengan soal UN. Jadi, siswa bisa berkenalan terlebih dulu,” kata Tuti.

Ia mengatakan belum bisa menilai kelebihan dan kekurangan UN daring karena belum pernah menghadapi ujian seperti itu. “Yang pasti kami waswas, mengingat kualitas internet di Indonesia, ada risiko kesalahan teknis. Jangan sampai nanti siswa direpotkan,” ujarnya.

Laraswati Ariadne Anwar

Sumber: Kompas, 2 Maret 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Luvena, Lulusan Madrasah Ini Dapat Beasiswa Kuliah Penerbangan Sipil di Moskow
Tidak Semua Aplikasi Belajar Populer Difasilitasi Kuota Belajar
Kluster Pendidikan Dicabut dari RUU Cipta Kerja
Belajar dari Sejarah Indonesia
Plan International Indonesia Bagikan 1.000 Radio Tenaga Surya bagi Siswa di NTB dan NTT
Teknologi yang Memperlebar Kesenjangan Pendidikan
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 April 2022 - 15:08 WIB

Luvena, Lulusan Madrasah Ini Dapat Beasiswa Kuliah Penerbangan Sipil di Moskow

Selasa, 29 September 2020 - 09:26 WIB

Tidak Semua Aplikasi Belajar Populer Difasilitasi Kuota Belajar

Jumat, 25 September 2020 - 13:17 WIB

Kluster Pendidikan Dicabut dari RUU Cipta Kerja

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB