Calon Bibit Unggul Sapi Dihasilkan

- Editor

Kamis, 5 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemanfaatan riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mulai menunjukkan kemajuan. Lewat kerja sama dengan PT Karya Anugerah Rumpin, sapi keturunan Belgia yang cepat gemuk bisa lahir dan tumbuh di Indonesia untuk pertama kali. Kerja sama akan dilanjutkan hingga gen bibit unggul asli Indonesia benar-benar dihasilkan.


Kerja sama sejak tahun 2011. ”Lima tahun pertama menjadi dasar hasil tahun-tahun berikutnya agar lebih baik guna berkontribusi pada swasembada daging,” kata peneliti reproduksi hewan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi LIPI, Syahruddin Said, Rabu (4/2), di sela-sela kunjungan Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain ke lokasi pembibitan PT KAR, Bogor.

Sapi keturunan Belgia yang lahir pertama di Indonesia lewat kerja sama ini keturunan belgian blue. Hasil terbaik diperoleh lewat inseminasi buatan sperma pejantan belgian blue pada sapi betina lokal sumba ongole.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sapi hasil silangan berusia 8 bulan sudah berbobot 264 kilogram. Sementara sapi-sapi lokal, seperti jenis sumba ongole, Bali, dan Madura, baru seberat itu saat berusia 1,5 tahun.

MSimulasi Peringatan Dini Tsunamienurut Syahruddin, itu buah penelitian panjang setelah persilangan diujicobakan pada beberapa jenis sapi, baik lokal maupun impor. ”Persilangan dengan sumba ongole melahirkan sapi dengan genetika lebih tahan pada kondisi Indonesia,” ucapnya.

Direktur Operasional PT KAR Karnadi Winaga menambahkan, tak ada myostatin (protein penghambat pertumbuhan otot daging) pada gen sapi belgian blue, sehingga daging tumbuh berlipat ganda. PT KAR masih terus menyilangkan dengan jenis-jenis selain sumba ongole agar keturunan dengan jumlah myostatin mirip pejantan belgian blue diperoleh. Data persilangan diberikan pada LIPI untuk penelitian.

Iskandar Zulkarnain menuturkan, kerja sama akan diperpanjang dengan mencakup aspek-aspek lain yang butuh inovasi teknologi LIPI. Kerja sama itu juga bertujuan menunjukkan kepada industri, hasil riset LIPI bisa diaplikasikan secara komersial. ”Hubungan dunia penelitian dengan industri masih tersendat-sendat sehingga muncul anggapan hasil penelitian tak banyak diserap,” katanya.

Salah satu faktor terkait kondisi itu, kata Iskandar, karena kecenderungan industri menggolongkan kegiatan riset sebagai pengeluaran, bukan investasi. Akibatnya, jarang industri peternakan mau meriset.

Syahruddin mengatakan, riset peternakan sapi memang mahal dan lama. Untuk pembibitan hingga menemukan bibit unggul, industri harus menginvestasikan waktu 15-20 tahun. Proses selanjutnya, yakni pengembangbiakan, juga mebutuhkan 3-5 tahun. (JOG)

Sumber: Kompas, 5 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB