Waspadai Manipulasi Sistem Perhitungan

- Editor

Jumat, 7 Februari 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perlu Audit Teknologi dan Solusi Alternatif

Pemilihan umum legislatif kurang dari dua bulan lagi. Namun, hingga kini audit teknologi sistem komputer untuk perhitungan suara yang digunakan Komisi Pemilihan Umum 2014 belum dilakukan. Tanpa pemeriksaan dan pengujian kelayakan sistem teknologi informasi, manipulasi perhitungan suara berpeluang terjadi.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Ikatan Auditor Teknologi Indonesia Arya Rezavidi, Kamis (6/2), di Jakarta. ”Sistem teknologi informasi yang digunakan pada pemilu tahun ini sama dengan Pemilu 2004 dan 2009,” ujarnya. Sistem itu semimanual. Sebelum perhitungan suara, hasil perolehan suara di tempat pemungutan suara (TPS) harus dimasukkan secara manual.

Cara ini berpotensi terjadi manipulasi, antara lain pada program aplikasi komputer untuk merekapitulasi perolehan suara. Melalui audit teknologi berupa pengujian kinerja sistem dapat diketahui kelayakan sistem dalam perhitungan suara. ”Setelah diaudit, sistem TI pemilu ’dikunci’ sehingga tidak dapat diganti saat digunakan pada hari-H,” ujar Arya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Ketua Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia Hari S Noegroho, dengan batasan waktu yang ada, diperlukan kebijakan pengamanan jangka pendek untuk mengurangi risiko kesalahan pada proses rekapitulasi Pemilu 2014.

Badan Pengawas Pemilu perlu segera melakukan audit atas tata cara proses penyelenggaraan pemilu, khususnya untuk mengamankan semua kemungkinan kesalahan proses rekapitulasi manual.

Solusi alternatif
Apabila batasan waktu menyebabkan perubahan pada tata cara perhitungan yang ada tidak mungkin, diperlukan solusi lain dengan beberapa asumsi sesuai situasi dan kondisi yang ada.

Jika TI Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak siap, diperlukan tindakan memanfaatkan situs web KPU untuk memublikasikan seluruh data per TPS yang masuk ke KPU dan menjadi sumber data dalam proses rekapitulasi. Publik diminta melaporkan jika ada data dari TPS-nya ditayangkan tak sesuai.

Kemudian dilakukan pemisahan proses pengisian formulir menjadi dua kelompok kerja yang dibedakan untuk menghitung baris dan menghitung kolom. Pemisahan proses ini dilakukan sejak dari tingkat kecamatan hingga nasional. Kedua formulir diserahkan ke panitia untuk verifikasi.

Sertifikat baru dibuat setelah perhitungan independen antara kelompok kolom dan kelompok baris dinyatakan cocok.

Jika TI KPU siap, dapat dilakukan dua pilihan, yaitu publikasi data per TPS dan hasil perhitungan rekapitulasi otomatis oleh TI KPU dan memanfaatkan sebagai media pengawasan paralel untuk pembanding hasil perhitungan rekapitulasi secara manual.

Cara lain, memublikasikan dua data hasil TI KPU dan menyalin formulir kertas kerja rekapitulasi manual pada situs web KPU untuk diawasi secara publik dan dilaporkan apabila ada ketidakcocokan data atau kesalahan perhitungan.

”Dengan demikian, transparansi proses dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam pengawasan melalui situs web KPU,” kata Hari yang juga Wakil Ketua Ikatan Auditor Teknologi Indonesia. (YUN)

Sumber: Kompas, 7 Februari 2014

/p

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB