Untuk sukses dalam lari maraton, kebutuhan utama pelari bukan kemampuan lari tercepat, melainkan kemampuan menjaga tempo. Di sini, atlet wanita mengungguli pria. Studi itu dipublikasikan dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise, seperti diberitakan Reuters, Senin (9/3).
Peneliti mempelajari performa pelari dalam 14 maraton dan menemukan wanita berlari dengan kecepatan lebih konstan dibandingkan dengan pria dalam lomba sejauh 42 kilometer. Namun, belum dipastikan itu alamiah berdasarkan jender atau model pelatihan berbeda. ”Apakah karena faktor fisiologi atau psikologi pria sebagai pengambil risiko,” kata salah satu peneliti, Sandra Hunter, pengajar ilmu olahraga pada Marquette University, Milwaukee, Amerika Serikat. Hunter yang mengkaji performa pelari beda jender dalam 92.000 perlombaan mengatakan, pria secara alamiah lebih kompetitif, biasa menambah atau mengurangi kecepatan saat berlari dengan drastis. Namun, dari sisi fisiologi, wanita tercepat tak akan pernah mengalahkan pria tercepat mengingat jantung wanita lebih kecil, banyak lemak, serta sedikit hemoglobin dan massa otot. (REUTERS/JOG)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Maret 2015, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT