Utamakan Pengurangan Risiko Bencana

- Editor

Rabu, 11 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berbagai bencana, baik yang tak terkait ulah manusia maupun yang terkait seperti dampak perubahan iklim, mengancam keberlanjutan pembangunan. Di tengah beragam ancaman itu, dunia diharapkan mempertimbangkan pengurangan risiko bencana dalam pembangunan.


”Pengurangan risiko bencana seharusnya juga jadi prioritas anggaran,” kata Administrator Program Pembangunan PBB (UNDP) Helen Clark pada peluncuran Perangkat Pemulihan Bencana yang diadakan Komite Pengarah Proyek Pembelajaran Global Tsunami (TGLLP) di Jakarta, Selasa (10/2). Perangkat itu terdiri atas enam buku pembelajaran penanganan dampak tsunami Samudra Hindia tahun 2004 dan berbagai bencana lain.

Dari enam buku itu   , lima di antaranya buku panduan penanganan setelah bencana hingga rehabilitasi dan rekonstruksi di bidang fasilitas strategis, perumahan, tata ruang, mata pencarian, dan manual pelatihan. Satu buku merupakan buku pegangan. Penanganan pasca tsunami Aceh dan Nias turut menjadi sorotan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Selalu ada pembelajaran dalam bencana dan Indonesia salah satu negara yang baik dalam merespons bencana,” kata Helen, yang juga mantan Perdana Menteri Selandia Baru itu.

Perangkat Pemulihan Bencana itu didominasi pengalaman penanganan pasca tsunami di lima negara terdampak, yakni Indonesia, India, Thailand, Sri Lanka, dan Maladewa. ”Ini berisi pengalaman-pengalaman praktis yang layak dijadikan pegangan pengambil keputusan atau organisasi terkait kebencanaan,” kata Ketua Komite Pengarah TGLLP Kuntoro Mangkusubroto, yang mantan Kepala Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh-Nias.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said yang hadir dalam peluncuran tersebut menyatakan, keberadaan perangkat pemulihan bencana itu akan kian berarti apabila masyarakat luas menerima manfaatnya. ”Jadi, ada sistem penanganan bencana yang lebih baik secara luas,” katanya.

Hal sama diungkapkan Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia Anoja Wijeyesekera. ”Masyarakat kami butuh pengetahuan dan sistem penanganan lebih baik.”

Turut hadir kemarin, Direktur Eksekutif Pusat Kesiagaan Bencana Asia Shane Wright. (GSA)

Simber: Kompas, 11 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB