Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali meraih hibah tracer study dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristek dan Dikti) pada tahun 2018. Hibah ini diberikan kepada Career Development Center (CDC) sebagai layanan pusat karier lanjutan di UMN.
“Yang pastinya, bangga. Tahun ini saingannya lebih banyak. Dari 800-an universitas di Indonesia, yang dipilih hanya 250. Dan UMN termasuk satu di antaranya,” kata Tim CDC, Reni, sebagaimana disebutkan dalam laman UMN, pekan lalu.
Tahun lalu, UMN juga mendapatkan bantuan serupa dari Kemristek dan Dikti. “Kalau tahun lalu, kami masih menggunakan metode yang lumayan konvensional. Jadi mulai dari email blast, menelepon alumninya. Tahun ini kami sudah kembangkan dengan WhatsApp. Kami juga ada dari Instagram sama Link-In,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
ARSIP/UMN–Kampus UMN di Gading Serpong, Tangerang, Banten.
Salah satu contoh hasil penulusan tracer study tahun lalu, mendapatkan data bahwa sebanyak 80 persen mahasiswa UMN hanya memiliki 1 sampai kurang dari 3 bulan saja masa tunggu mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah.
Menurut Reni, hasil penelusuran pihaknya akan memberikan sumbangsih dalam pengembangan kurikulum. Data yang pihaknya kumpulkan bisa memberikan gambaran kompetensi apa yang dibutuhkan di dunia kerja.
Hibah tracer study merupakan bantuan dana dari Kemristek dan Dikti untuk perguruan tinggi yang sesuai dengan kriteria, dalam mengembangkan penelusuran alumni. Penelusuran ini bertujuan untuk mengetahui status alumni di dunia kerja, mulai dari perusahaan tempat bekerja hingga kesesuaian bidang kerja dengan bidang kuliah. (IKA)–
Sumber: kompas, 28 Mei 2018