Universitas Indonesia kembali memindahkan pohon langka African Baobab (Adansonia Digitata) berumur sekitar 160 tahun ke Kampus Depok untuk keperluan konservasi dan penelitian. Pohon asli Afrika dengan diameter batang sekitar 7,5 meter itu dinilai istimewa karena manfaat gizi dan sifatnya yang mudah tumbuh.
Tiga hingga dua bulan lalu, UI memindahkan lima pohon yang memiliki nama lokal Ki Tambleg dan Asem Bhuto itu dari perkebunan tebu di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, ke Kampus UI Depok. Kini, pohon yang akan dipindah berasal dari Kompleks PT Sang Hyang Seri (SHS) Sukamandi di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang.
Direktur PT SHS Eddy Budiono di Sukamandi, Subang, Selasa (2/11), mengatakan, PT SHS menghibahkan sebagian dari 11 pohon baobab yang tumbuh di Kompleks PT SHS Sukamandi kepada UI. Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri mengatakan, berdasarkan sejumlah penelitian dan literatur, buah pohon baobab memiliki kandungan vitamin C enam kali lebih tinggi dari jeruk, kalsium yang sama dengan susu, antioksidan, magnesium, dan kandungan lain. Keistimewaan itu membuat baobab dijuluki pohon kehidupan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemindahan satu pohon dari Subang ke Depok diperkirakan perlu waktu dua-tiga hari. Lima pohon yang dipindah sebelumnya, ditaksir memiliki bobot 25-70 ton, dapat tumbuh setelah ditanam di tempat baru. (MKN)
Sumber: Kompas, Rabu, 3 November 2010 | 04:16 WIB