Titik Lemah pada Konstruksi Bangunan

- Editor

Minggu, 5 Juni 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Total 951 bangunan rusak akibat gempa bermagnitudo 6,5 yang melanda Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Kamis (2/6). Selain karena kualitas bangunan tidak tahan gempa, masifnya kerusakan disebabkan karakter gempa di zona intraslab dan efek kondisi tanah berupa endapan aluvial.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, Jumat (3/6), mengatakan, dari segi kekuatan, gempa itu tergolong kecil dan sumbernya cukup dalam, yaitu 70 kilometer.

“Mengapa terjadi banyak kerusakan bangunan rumah? Ada beberapa faktor, yaitu rendahnya kualitas bangunan rumah, efek kondisi tanah, dan efek topografi perbukitan,” kata Daryono.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Data yang diperoleh, menurut Daryono, seluruh bangunan rumah yang mengalami kerusakan kualitas konstruksinya tak sesuai standar. “Hal itu tampak pada kualitas material bangunan batako yang hancur. Selain itu juga banyak batako yang terlepas satu sama lain yang menunjukkan kondisi campuran atau adonan semen yang tidak bagus. Beberapa juga menunjukkan tidak ada besi yang kokoh sebagai tulangan,” katanya.

Tingkat kerusakan bangunan juga dipengaruhi kondisi tanah setempat. Daerah Pesisir Selatan tersusun oleh endapan permukaan (aluvium) yang tersusun atas material lanau, pasir, dan kerikil.

Sementara itu, untuk wilayah pesisir Mukomuko, secara geologis juga tersusun oleh material lunak, seperti kerikil, pasir, lanau, lumpur, dan lempung. “Bahkan, di beberapa wilayah kondisi geologisnya tersusun atas endapan rawa, seperti pasir, lanau, lumpur, dan lempung,” ujarnya.

Hingga Singapura
Ahli gempa bumi Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, mengatakan, gempa kali ini terjadi di zona intraslab (lengan lempeng yang menunjam). “Jenis gempa intraslab akan memiliki rasio dan energi terhadap magnitudo yang besar. Sekalipun magnitudonya tidak terlalu besar, intensitas guncangannya bisa lebih besar dan merusak,” ucapnya.

Menurut data BMKG, guncangan gempa bumi ini tidak hanya dirasakan di sebagian besar wilayah Sumatera, tetapi juga dirasakan hingga negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Tidak ada laporan kerusakan bangunan di kedua negara tersebut. (AIK)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Juni 2016, di halaman 14 dengan judul “Titik Lemah pada Konstruksi Bangunan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB