Tim Terpadu Akan Buka Kotak Hitam

- Editor

Selasa, 13 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Satu bagian kotak hitam AirAsia QZ 8510, yaitu rekaman data penerbangan, telah ditemukan hari Senin (12/1). Selanjutnya akan dilakukan pengangkatan perekam suara kokpit. Meski demikian, Badan SAR Nasional masih meneruskan pencarian korban. Setelah operasi gabungan, dilanjutkan dengan operasi harian.


Kemarin pagi Kapten (P) Saiful A, Ketua Tim Selam Dinas Penyelamatan Bawah Air Komando Armada RI Kawasan Timur, mengangkat komponen kotak hitam, yakni rekaman data penerbangan atau flight data recorder (FDR), dari dasar Laut Jawa.

Dalam operasi tersebut, tim ini bertugas di Kapal Negara Jadayat milik Kementerian Perhubungan. Mereka merupakan bagian dari 81 penyelam militer dan sipil dalam tim gabungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setelah ditemukan, FDR dibawa ke KRI Banda Aceh, kemudian dibawa dengan helikopter ke Pangkalan TNI Angkatan Udara Iskandar di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat.

Selanjutnya, tim penyelidik Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membawa rekaman data penerbangan pesawat AirAsia QZ 8501 itu untuk dibuka dan diteliti di laboratorium di Jakarta.

Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengatakan, FDR akan dibuka di hadapan tim yang antara lain terdiri dari TNI, pemerintah, dan penyelidik mancanegara. Negara- negara itu adalah Perancis sebagai negara pembuat pesawat Airbus itu, Singapura sebagai negara tujuan pesawat yang jatuh di Laut Jawa, dan negara lain yang warganya menjadi penumpang pesawat.

Blackbox DitemukanDitanya soal kondisi FDR, Tatang mengatakan yakin FDR masih baik dan tidak rusak. Bagian penting dalam FDR adalah modul penyimpan data yang terlindung baja tahan panas dan tekanan luar biasa. Pembacaan FDR tetap di Indonesia karena laboratorium KNKT di Jakarta sudah amat berpengalaman. ”Sudah lebih dari seratus kotak hitam dibaca di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, tim diminta, disemangati, dan ditantang untuk menemukan perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) dan badan pesawat. TNI telah menyiapkan simulasi pengangkatan dan pengangkutan jika badan pesawat ditemukan.

Posisi CVR telah diketahui, yakni sekitar 20 meter dari lokasi penemuan FDR. Penyelam sudah melihat CVR, tetapi alat itu tertindih sayap pesawat. Butuh waktu untuk mengangkat sayap pesawat berisi bahan bakar itu.

Sumber: Kompas, 13 Januari 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB