Tim Kolaborasi ITS Juara Lomba Hacking Dunia, Diuji Bobol Keamanan Tesla

- Editor

Jumat, 28 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim kolaborasi yang dipimpin mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih Juara 2 di ajang Abu Dhabi Digital Authority (ADDA) Capture The Flag (CTF) Competition yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada 10-14 Oktober 2022 lalu.

Tim kolaborasi pimpinan mahasiswa ITS raih juara lomba hacking dunia. (Foto: Dok. ITS)

Achmad Zaenuri Dahlan Putra, salah satu mahasiswa Departemen Sistem Informasi ITS, bersama timnya berhasil mengukir prestasi membanggakan itu. Ayik, sapaan akrabnya, dipercaya sebagai ketua tim yang beranggotakan empat orang yang berasal dari perguruan tinggi lain di Indonesia dan Vietnam.

“Anggota dari Indonesia adalah seorang mahasiswa dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dan seorang software engineer yang merupakan alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2020,” ungkapnya dalam situs resmi ITS, Kamis (20/10/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia mengaku mendapatkan timnya dari salah satu komunitas CTF terbesar di dunia. Tim kolaborasi ini berhasil meraih juara 2 pada ajang bergengsi yang berfokus pada hacking tersebut.

“Ini merupakan salah satu kebanggaan bagi kami karena pesertanya berasal dari berbagai belahan dunia tanpa memandang umur dan profesi,” tutur Ayik.

Persiapan hingga Hari Kompetisi
Sebelum berlaga di Dubai, Ayik bersama timnya yang beranggotakan lima orang melalui tahap kualifikasi terlebih dulu. Pada tahap kualifikasi, tim yang dipimpin oleh mahasiswa ITS itu berhasil menyelesaikan beberapa tipe soal.

“Saat itu, kualifikasi dilakukan secara online dengan tipe soal web exploitation, binary exploitation, reverse engineering, forensic, kriptografi, dan mobile reverse engineering,” paparnya.

Berkat kerja keras mereka, tim pun berhasil menjadi salah satu dari lima finalis yang diberangkatkan ke Dubai untuk kejuaraannya. Selama empat hari, Ayik bersama timnya berlaga di World Trade Center (WTC) Dubai untuk merebut kejuaraan.

“Saat final, kita diharuskan menyelesaikan lebih banyak (soal) dibanding tahap kualifikasi dan soal yang diberikan pun lebih sulit,” ungkapnya.

Diuji Bobol Laman Pemerintah hingga Mobil Tesla
Pada babak final, tim yang diberi nama Good Luck Have Fun (GLHF) ini bersama tim finalis lainnya harus menyelesaikan soal web exploitation, reverse engineering, forensic, attack defense, lab hacking, dan hardware hacking.

Menurut Ayik, timnya bisa menyelesaikan berbagai persoalan, seperti eksploitasi web untuk mendapatkan data, dan membuat aplikasi crack dengan mencari algoritma program aplikasi tersebut.

“Selain itu, saya pun mendapatkan beberapa persoalan menarik, seperti membobol website resmi pemerintah Abu Dhabi yang dilengkapi dengan fitur keamanan tinggi,” imbuhnya.

Tak hanya soal, Ayik menjelaskan bahwa timnya harus membobol teknologi lama seperti telepon Rotary hingga teknologi terkini seperti membobol mobil Tesla. Ia berpendapat bahwa tipe soal ini sulit untuk dipecahkan dibandingkan persoalan lainnya.

“Kita harus membobol pintu mobil Tesla melalui frekuensinya sehingga pintu mobil bisa terbuka tanpa kunci,” terangnya.

Setelah menjuarai Abu Dhabi Digital Authority (ADDA) Capture The Flag (CTF) Competition, Ayik ingin menaklukan kompetisi bergengsi internasional lainnya.

“Salah satu impian saya adalah menjadi juara di ajang Defcon, kompetisi hacking terbesar di dunia,” tandas mahasiswa ITS itu optimistis.

Nikita Rosa

Sumber: detikEdu, Jumat, 21 Okt 2022

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Haroun Tazieff: Sang Legenda Vulkanologi yang Mengubah Cara Kita Memahami Gunung Berapi
BJ Habibie dan Teori Retakan: Warisan Sains Indonesia yang Menggetarkan Dunia Dirgantara
Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Berita ini 71 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:05 WIB

Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:07 WIB

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:47 WIB

Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan

Berita Terbaru

Artikel

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Jumat, 13 Jun 2025 - 08:07 WIB