Subsidi Jadi Bagian Kompetisi Sengit

- Editor

Sabtu, 30 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tanda menerima pembayaran dari berbagai uang elektronik menghiasi gerai minuman di pusat perbelanjaan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (22/6/2019). Kepraktisan dan iming-iming imbal tunai serta semakin banyak usaha yang memanfaatkan pembayaran dari uang elektronik ini menjadikan penggunaannya semakin meluas.

KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)
22-06-2019

Tanda menerima pembayaran dari berbagai uang elektronik menghiasi gerai minuman di pusat perbelanjaan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (22/6/2019). Kepraktisan dan iming-iming imbal tunai serta semakin banyak usaha yang memanfaatkan pembayaran dari uang elektronik ini menjadikan penggunaannya semakin meluas. KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI) 22-06-2019

Subsidi bagi konsumen berupa diskon besar atau biasa disebut sebagai ”bakar uang” menjadi ajang kompetisi sengit di kalangan usaha rintisan bidang teknologi. Namun, promosi yang bertujuan meraih pasar itu belum tentu menghasilkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

Presiden Direktur PT Visionet International Karaniya Dharmasaputra menjelaskan, pemegang saham saat ini bukan hanya Lippo Group. Saham milik Lippo Group terdelusi karena PT Visionet International terus-menerus mengumpulkan pendanaan dari investor lain.

KOMPAS/PRIYOMBODO–Tawaran cashback atau imbal tunai dari sejumlah uang elektronik di gerai minuman di pusat perbelanjaan di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2019). Perusahaan penyelenggara uang elektronik berlomba-lomba menawarkan imbal tunai untuk menarik minat pengguna baru dan meningkatkan nilai transaksi pengguna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan kata lain, penurunan persentase kepemilikan saham terjadi karena penambahan saham. Padahal, Lippo Group tidak ikut membeli saham yang baru diterbitkan itu.

Penjelasan Karaniya mengacu pada pernyataan pendiri dan Chairman Lippo Group Mochtar Riady di Indonesia Digital Conference, Kamis (28/11/2019), di Jakarta. Mochtar menyebutkan, saham Lippo di PT Visionet International, penerbit dompet elektronik OVO, tinggal 30 persen.

Secara terpisah, Head of Corporate Communications PT Dompet Anak Bangsa, yang menerbitkan dompet elektronik Go-Pay, Winny Triswandhani menekankan, sejak awal, fokus Go-Pay bukan hanya melayani masyarakat perkotaan yang sudah terbiasa dengan transaksi nontunai. Namun, Go-Pay mengedukasi pemanfaatan alat pembayaran digital kepada masyarakat. Saat ini Go-Pay hadir di 390 kota di Indonesia.

Winny menambahkan, diskon atau pemberian imbal tunai merupakan cara awal mengedukasi masyarakat untuk bertransaksi nontunai. Dalam waktu lebih kurang satu tahun, lebih dari 420.000 mitra usaha menerima Go-Pay sebagai alat pembayaran, yang 90 persen di antaranya merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebelumnya, UMKM ini tak terbiasa menerima pembayaran nontunai.

”Hal terpenting adalah memiliki strategi jangka panjang untuk memastikan bisnis yang tidak hanya berdampak sosial, tetapi juga berkelanjutan dan memiliki keuntungan bisnis. Promosi dilakukan strategis dan selektif,” ujar Winny di Jakarta, Jumat (29/11/2019).

Chief Corporate Communications DANA Chrisma Albandjar berpendapat, promosi efektif digunakan untuk edukasi. Alasannya, tidak mudah mengenalkan cara pembayaran nontunai menggunakan uang elektronik.

”Kami mempercepat adopsi pembayaran digital. Jadi, uang yang dikeluarkan untuk edukasi melalui promosi jauh lebih murah mengingat waktu singkat yang kami butuhkan untuk berkembang,” ujarnya.

Chrisma memastikan, promosi dilakukan perusahaan dengan tepat. Selain itu, perusahaan juga mengoptimalkan fitur-fitur inovasi yang memudahkan pemakaian, di antaranya kemudahan isi ulang dan kartu loyalitas pedagang digital.

Dampaknya, sekitar 60 persen dari total pengguna tetap memakai DANA meskipun promosi sudah ditiadakan.

Oleh MEDIANA

Sumber: Kompas, 30 November 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB