Sistem Initia, Peringatan Dini Kebakaran Hutan dan Lahan Diserahkan ke Pemerintah

- Editor

Selasa, 27 Oktober 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Persatuan Sarjana Kehutanan Indonesia atau Persaki, Jumat (16/10) di Jakarta, menyerahkan sistem peringatan dini kebakaran hutan dan lahan, Initia, kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sistem ini bisa otomatis mengirim surat elektronik kepada penanggung jawab kawasan hutan dan lahan yang terdapat titik api.

Tak hanya memberi informasi titik api, sistem ini pun mencatat respons penanggung jawab hutan dan lahan. “Catatan ini bisa menjadi informasi bagi pemerintah untuk memberikan reward and punishment,” kata Pudji Churniawan, Ketua Umum Persaki, Jumat, di sela-sela Pembukaan Dialog Nasional Kebakaran Hutan dan Lahan: Mencari Solusi Konkret Melalui Sinergi Kerja Sama Semua Pemangku Kepentingan.

Sistem bernama Initia diserahkan kepada Sekjen KLHK Bambang Hendroyono. Ini akan melengkapi sistem pemantauan titik api serupa yang dimiliki KLHK, Sipongi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pudji mengatakan, sistem menggunakan data citra satelit FIRMS dan Modus yang di-superimpose dengan data konsesi. Ketika terdapat titik api di perkebunan atau hutan tanaman industri (HTI), sistem otomatis mengirim e-mail ke penanggung jawab dan pemilik konsesi itu serta tetangga konsesi hingga jarak 2 kilometer dari titik api.

faec9bf21d5142f2b423fc17a70680c7Bila titik api di kawasan hutan, sistem mengirim e-mail ke Unit KLHK, seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Balai Taman Nasional. Bagaimana dengan lokasi open access? E-mail akan dikirim ke pemerintah daerah.

“Informasi yang dikirim itu api besar ataupun kecil. Wajib penerima e-mail merespons informasi itu dengan tindakan yang sudah dilakukan,” katanya.

Bambang Hendroyono mengapresiasi pembuatan sistem ini. “Kami nilai ini merupakan inovasi yang akan membantu pengendalian dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan,” katanya.

ICHWAN SUSANTO

Sumber: Kompas Siang | 16 Oktober 2015
Sistem Initia akan bersanding dengan sistem Sipongi ataupun Karhutla Monitoring System (KMS) yang pernah dikembangkan Badan Pengelola REDD+.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB