Semikonduktor di Tengah ”Pertarungan” Antarnegara

- Editor

Jumat, 12 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DONGGUAN, CHINA - APRIL 11: Workers are seen on the production line at Huawei's production campus on April 11, 2019 in Dongguan, near Shenzhen, China.Huawei is Chinas most valuable technology brand, and sells more telecommunications equipment than any other company in the world, with annual revenue topping $100 billion U.S.  Headquartered in the southern city of Shenzhen, considered Chinas Silicon Valley, Huawei has more than 180,000 employees worldwide, with nearly half of them engaged in research and development. In 2018, the company overtook Apple Inc. as the second largest manufacturer of smartphones in the world behind Samsung Electronics, a milestone that has made Huawei a source of national pride in China.

While commercially successful and a dominant player in 5G, or fifth-generation networking technology, Huawei has faced political headwinds and allegations that its equipment includes so-called backdoors that the U.S. government perceives as a national security. U.S. authorities are also seeking the extradition of Huaweis Chief Financial Officer, Meng Wanzhou, to stand trial in the U.S. on fraud charges. Meng is currently under house arrest in Canada, though Huawei maintains the U.S. case against her is purely political. Despite the U.S. campaign against the company, Huawei is determined to lead the global charge toward adopting 5G wireless networks.  It has hired experts from foreign rivals, and invested heavily in R&D to patent key technologies to boost Chinese influence. (Photo by Kevin Frayer/Getty Images)

DONGGUAN, CHINA - APRIL 11: Workers are seen on the production line at Huawei's production campus on April 11, 2019 in Dongguan, near Shenzhen, China.Huawei is Chinas most valuable technology brand, and sells more telecommunications equipment than any other company in the world, with annual revenue topping $100 billion U.S. Headquartered in the southern city of Shenzhen, considered Chinas Silicon Valley, Huawei has more than 180,000 employees worldwide, with nearly half of them engaged in research and development. In 2018, the company overtook Apple Inc. as the second largest manufacturer of smartphones in the world behind Samsung Electronics, a milestone that has made Huawei a source of national pride in China. While commercially successful and a dominant player in 5G, or fifth-generation networking technology, Huawei has faced political headwinds and allegations that its equipment includes so-called backdoors that the U.S. government perceives as a national security. U.S. authorities are also seeking the extradition of Huaweis Chief Financial Officer, Meng Wanzhou, to stand trial in the U.S. on fraud charges. Meng is currently under house arrest in Canada, though Huawei maintains the U.S. case against her is purely political. Despite the U.S. campaign against the company, Huawei is determined to lead the global charge toward adopting 5G wireless networks. It has hired experts from foreign rivals, and invested heavily in R&D to patent key technologies to boost Chinese influence. (Photo by Kevin Frayer/Getty Images)

Semikonduktor sedang menjadi ”alat” di tengah pertarungan antarnegara.

Dalam drama perang dagang Amerika Serikat-China, misalnya, semikonduktor digunakan Washington untuk menekan Beijing. Lewat keputusan Pemerintah AS beberapa bulan lalu, perusahaan-perusahaan AS tidak diperbolehkan menyuplai produk kepada Huawei, korporasi teknologi milik China.

Saat itu, Huawei ditetapkan masuk dalam daftar khusus entitas yang dinilai bisa menimbulkan risiko bagi keamanan nasional AS. Karena itu, perusahaan AS tak diperbolehkan menyuplai produk berteknologi tinggi, seperti semikonduktor atau cip ke Huawei. Sebelum keputusan dikeluarkan, AS dan China terlibat dalam perang dagang yang ditandai dengan adu tarif. AS menerapkan tarif atas produk impor asal China. Langkah ini kemudian dibalas Beijing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

DONGGUAN, CHINA – APRIL 11: Workers are seen on the production line at Huawei’s production campus on April 11, 2019 in Dongguan, near Shenzhen, China.Huawei is Chinas most valuable technology brand, and sells more telecommunications equipment than any other company in the world, with annual revenue topping $100 billion U.S. Headquartered in the southern city of Shenzhen, considered Chinas Silicon Valley, Huawei has more than 180,000 employees worldwide, with nearly half of them engaged in research and development. In 2018, the company overtook Apple Inc. as the second largest manufacturer of smartphones in the world behind Samsung Electronics, a milestone that has made Huawei a source of national pride in China.
While commercially successful and a dominant player in 5G, or fifth-generation networking technology, Huawei has faced political headwinds and allegations that its equipment includes so-called backdoors that the U.S. government perceives as a national security. U.S. authorities are also seeking the extradition of Huaweis Chief Financial Officer, Meng Wanzhou, to stand trial in the U.S. on fraud charges. Meng is currently under house arrest in Canada, though Huawei maintains the U.S. case against her is purely political. Despite the U.S. campaign against the company, Huawei is determined to lead the global charge toward adopting 5G wireless networks. It has hired experts from foreign rivals, and invested heavily in R&D to patent key technologies to boost Chinese influence. (Photo by Kevin Frayer/Getty Images)

GETTY IMAGES/KEVIN FRAYER–Para pria bekerja di pusat produksi Huawei, 11 April 2019, di Dongguan, dekat Shenzhen, China

Dalam perdagangan barang dengan China, pihak AS mengalami defisit besar. Menurut Kantor Perwakilan Perdagangan AS, defisit perdagangan barang AS dengan China pada 2018 mencapai 419,2 miliar dollar AS atau Rp 5.896 triliun. Perinciannya, nilai ekspor barang AS ke China pada tahun itu adalah 120,3 miliar dollar AS, sementara impor menyentuh 539,5 miliar dollar AS. China adalah mitra dagang terbesar AS.

Dengan menerapkan tarif impor, Presiden AS Donald Trump ingin membuat China mau membeli lebih banyak barang dari AS. Selain itu, tekanan tarif impor juga diharapkan membuat China mau memperbaiki praktik bisnis mereka yang selama ini dinilai merugikan pihak asing. Perusahaan Barat selama ini merasa akses ke pasar China dihambat dan dikenai paksaan untuk melakukan transfer teknologi kepada korporasi lokal.

Pasca-pertemuan puncak G-20 di Jepang bulan lalu, Trump mengendurkan hambatan suplai ke Huawei. Perusahaan pemasok semikonduktor atau cip AS dipersilakan kembali mengirim barang ke korporasi teknologi asal China tersebut. Sikap yang melunak ini muncul di tengah negosiasi antara AS dan China yang kembali digelar untuk mengakhiri ketidaksepakatan kedua negara.

Huawei—kontraktor utama teknologi 5G di dunia—merupakan wujud dari upaya China untuk menjadi pemain penting di bidang industri teknologi maju. China pun haus akan semikonduktor yang merupakan komponen mahapenting di berbagai produk canggih, mulai dari jam tangan pintar hingga ponsel.

Menurut Semiconductor Industry Association (SIA), pada 2018, perusahaan-perusahaan semikonduktor yang berbasis di AS menguasai 47,5 persen pasar di China yang nilai totalnya mencapai 158,4 miliar dollar AS (Rp 2.228 triliun).

Karena itu, langkah AS menghambat suplai ke Huawei cukup efektif. Selain karena ketergantungan China cukup besar pada pasokan semikonduktor dari asing, langkah itu bisa mengancam rencana China untuk menjadi pemain utama dalam industri teknologi maju global.

Korsel-Jepang
Semikonduktor kembali menjadi alat penting dalam ”pertarungan” antarnegara terlihat pada perkembangan terbaru hubungan Jepang dan Korea Selatan. Pada awal bulan ini, Tokyo menerapkan kebijakan menghambat ekspor bahan penting dalam proses pembuatan cip ke Korsel. Bahan tersebut, photoresist dan high purity hydrogen fluoride, digunakan dalam proses pembuatan alur di potongan-potongan silikon guna menghasilkan semikonduktor atau cip.

Selain dua komoditas tersebut, Jepang menerapkan restriksi ekspor ke Korsel untuk material fluorinated polyimide. Material ini merupakan bahan pembuatan layar atau display ponsel. Dengan kebijakan itu, setiap kali ketiga material hendak dikirim ke Korsel, eksportir harus meminta izin terlebih dahulu kepada Pemerintah Jepang. Proses ini memakan waktu 90 hari.

Perusahaan Korsel, seperti Samsung—produsen cip dan ponsel utama di dunia—serta SK Hynix terdampak dengan kebijakan Jepang tersebut. Perusahaan Korsel cukup bergantung pada material asal Jepang tersebut. Menurut Moody’s Investor Service, yang mengutip data dari Asosiasi Perdagangan Korea, pada periode Januari- Mei, 94 persen impor fluorinated polyimide dan 92 persen impor photoresist Korsel berasal dari Jepang.

Jepang melakukan pembatasan ekspor setelah beberapa waktu lalu pengadilan Korsel memutuskan perusahaan Jepang harus membayar kompensasi kepada warga Korsel yang menjadi tenaga kerja paksa di era Perang Dunia II.

Komputasi
Semikonduktor—sesuai dengan namanya—merupakan material yang memiliki sifat penghantaran listrik di antara isolator (penyekat) dan konduktor (penghantar listrik). Dengan mengubah-ubah tingkat penghantarannya, aliran listrik dapat dikelola sehingga semikonduktor, antara lain, bisa berfungsi sebagai komponen komputasi. Proses komputasi ini terjadi dengan menerapkan prinsip logika Boolean (1 atau 0).

A man films the new Samsung Galaxy Fold device inside the Samsung booth at the Mobile World Congress in Barcelona, Spain, February 26, 2019. REUTERS/Sergio Perez

REUTERS/SERGIO PEREZ–Seseorang merekam perangkat Samsung Galaxy Fold baru di gerai Samsung, di Mobile World Congress, di Barcelona, Spanyol, 26 Februari 2019

Sifat-sifat semikonduktor sudah diamati ilmuwan sejak pertengahan abad ke-19. Awal abad ke-20, penerapan semikonduktor mulai dilakukan. Muncullah transistor, integrated circuit (IC) hingga cip yang semakin kecil tetapi memiliki kemampuan setara dengan beberapa juta hingga miliaran transistor.

Di era sekarang kebutuhan cip kian meningkat ketika muncul teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). McKinsey and Company, dalam laporan edisi Januari 2019 berjudul ”Artificial-intelligence hardware: New opportunities for semiconductor companies”, menyebutkan, sebelum era AI, jumlah produk ponsel, laptop, dan PC memang meningkat, tetapi inovasi yang terjadi masih cukup besar bersandar pada terobosan perangkat lunak (software).

Karena itu, perusahaan semikonduktor maksimal berperan 20-30 persen dari serangkaian proses terobosan teknologi. Namun, dalam AI, kontribusi semikonduktor bisa mencapai 40-50 persen. Hal ini terjadi karena AI cenderung memiliki ketergantungan lebih besar pada pengembangan perangkat keras (cip).

Otomotif
Kondisi semakin menguntungkan industri semikonduktor karena kini muncul pula perkembangan teknologi baru di sektor otomotif. Menurut McKinsey and Company dalam laporan edisi Juni 2019 yang berjudul ”How will changes in the automotive-component market affect semiconductor companies?”, industri otomotif akan berubah jauh lebih cepat pada 10 tahun mendatang ketimbang 100 tahun terakhir.

Hal ini terjadi berkat beberapa tren yang saling memperkuat satu sama lain, antara lain: mobil tanpa pengemudi, mobil listrik, dan konektivitas kendaraan. Perkembangan ini merupakan kabar baik bagi perusahaan semikonduktor yang melayani sektor otomotif dan industri yang bersinggungan dengannya. Pasar global untuk perangkat lunak dan komponen terkait mobil listrik diperkirakan tumbuh sekitar 7 persen setiap tahun hingga 2030.

Dengan situasi tersebut, tergambar bagaimana semikonduktor semakin memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Cip atau semikonduktor menjadi komoditas berharga dan strategis.

China memahami hal tersebut dan sadar bahwa untuk menjadi pemain utama di bidang teknologi maju, mereka sangat mengandalkan cip. Sayangnya, porsi cukup besar kebutuhan cip ini masih dipasok pihak asing. Upaya China membangun industri cip yang mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan pengembangan teknologi maju negara itu belum sepenuhnya berhasil.

Posisi cip atau semikonduktor yang sangat penting bagi ekonomi Korsel tampaknya juga menjadi perhatian Jepang. Langkah pembatasan ekspor bahan pendukung penting pembuatan cip ke Korsel pun dipilih Jepang.– A TOMY TRINUGROHO

Sumber: Kompas, 12 Juli 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB